
Jakarta-SuaraNusantara
Kapal Zahro Express yang terbakar Minggu (1/1/2017), tidak mengalami over penumpang. Penumpang kapal masih di bawah batas muatan penumpang yang diperkenankan di kapal.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (1/1/2017).
Menurut Tonny, kapal yang hendak menyeberang ke Pulau Tidung itu hanya mengangkut 184 orang, sementara kapasitas kapal 285 penumpang. “Jadi masih di bawah kapasitas dari kapal,” ujarnya.
Kapal wisata Zahro Express terbakar di perairan Jakarta, 1 mil arah barat Dermaga Muara Angke, pukul 09.24 WIB pagi tadi. Kabarnya 23 korban meninggal, 17 luka dan 20 orang belum ditemukan serta 194 selamat.
Sejauh ini belum diketahui penyebab terbakarnya kapal. “Sampai sore ini kami masih mengumpulkan data-data. Dari penumpang diceritakan berawal dari kamar mesin, terus api cepat membesar dimulai dari muncul asap,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Muara Angke, Minggu (1/1/2017).
Soerjanto belum bisa berkomentar banyak mengenai penyebab kejadian ini. Termasuk mengenai perbedaan data jumlah penumpang kapal. Di manifes yang ada, disebutkan hanya ada 100 penumpang di kapal tersebut. Namun, berdasarkan penuturan saksi-saksi, kapal tersebut mengangkut lebih dari 100 penumpang.
“Kenyataanya setelah saya tanya, ada sekitar 200-an penumpang. Jadi memang ada perbedaan manifest dengan penumpang yang di kapal,” kata Soerjanto.
Semula kapal itu mengangkut penumpang yang hendak liburan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Polisi menyatakan banyak penumpang kapal lompat ke laut tanpa menggunakan pelampung ketika kebakaran terjadi. Saat kebakaran terjadi, kapten kapal bukannya menyelematkan penumpang, tetapi justru menyelamatkan diri sendiri dengan menjadi orang paling pertama yang menceburkan diri ke laut.
Di tempat terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengaku mendapat laporan bahwa penumpang kapal Zahro Express tidak mendapat pemberitahuan saat terjadi kebakaran.
“Menurut beberapa korban tadi, tiba-tiba saja ada asap tebal hingga di dalam kapal sangat gelap. Dalam kondisi seperti itu tidak ada pemberitahuan apapun dari petugas,” katanya saat mengunjungi korban kebakaran kapal wisata Zahro Exspres yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017). (cipto/fajar)