SuaraNusantara.com-Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan penyakit cacar monyet.
Salah satu rekomendasi pertama adalah menghindari kontak fisik dengan pasien yang diduga terjangkit cacar monyet, karena sebagian besar penularan terjadi melalui kontak dekat, terutama kontak seksual. Masyarakat disarankan untuk tidak menggunakan barang bersama, seperti handuk, pakaian, tempat tidur, alat mandi, serta perlengkapan tidur yang dapat menyebabkan penularan.
Dokter Hanny Nilasari, Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI, juga memberikan saran kepada kelompok berisiko tinggi, seperti mereka yang memiliki multipartner atau kondisi imunokompromais (autoimun atau penyakit kronis lainnya), untuk menghindari perilaku berisiko. Mereka diimbau untuk menjaga hubungan seksual yang aman dan sehat dengan menggunakan kondom serta menerima vaksinasi.
“Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,” kata dr.Hanny Nilasari, Sp DVE di Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2023.
Baca Juga:Â Dinas Kesehatan DKI Jakarta Terus Lakukan Deteksi Dini Cacar Monyet
Bagi masyarakat umum, apabila mengalami gejala seperti lesi kulit yang tidak khas dan disertai demam, disarankan untuk segera mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter.
Pada saat yang sama, tenaga medis juga diberikan rekomendasi tentang pencegahan dan penanganan penyakit cacar monyet. Mereka harus melakukan wawancara awal untuk menilai perkembangan penyakit pada pasien. Kemudian, dokter perlu melakukan pemeriksaan lesi kulit dan organ tubuh secara detail (PF) dan pemeriksaan swab melalui uji laboratorium khusus.
Selain itu, penyebaran obat antivirus dan vaksin diharapkan dilakukan secara terdesentralisasi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, dengan prioritas sesuai indikasi dan skala.
Terakhir, peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini perlu ditingkatkan untuk meminimalkan penyebaran penyakit cacar monyet.
Baca Juga:Â Kemenkes Dorong Kesadaran Kesehatan Mata dalam Lingkungan Kerja
Kasus penyakit cacar monyet telah dilaporkan di Indonesia, dengan 15 kasus positif yang tercatat di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan satu kasus sembuh, sementara 14 kasus lainnya masih menjalani isolasi di rumah sakit. Kementerian Kesehatan telah memulai vaksinasi MPox, dengan 251 dari 495 orang yang menjadi target sudah menerima vaksin tersebut.
Discussion about this post