Suaranusantara.com- Prabowo Subianto, Presiden Terpilih 2024-2029 mengatakan bahwa dalam susunan kabinet di pemerintahannya akan membuat koalisi gemuk.
Prabowo mengatakan demikian lantaran Indonesia negara besar dan pastinya butuh banyak orang dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
“Terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang ‘wah kabinet Prabowo gemuk, banyak.’ Ya, negara kita besar, Bung!” kata Prabowo di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024
Pengamat Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyayangkan pernyataan Prabowo tersebut yang akan membentuk koalisi gemuk.
Menurut Dedi, dengan Prabowo membentuk koalisi gemuk maka itu bakalan membebani anggaran negara.
Dengan membentuk kabinet gemuk, Prabowo menjalankan politik akomodasi yang memberikan ruang bagi semua partai pendukung dalam Pilpres lalu.
Ditambah partai yang baru bergabung setelah Pilpres.
“Membuat kabinet lebih gemuk lagi merupakan kebijakan yang disayangkan, karena akan kian membebani anggaran negara sekaligus memberi ruang politik akomodasi,” kata Dedi, di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2024.
Kata Dedi, harusnya Prabowo berkaca pada pemerintahan Jokowi yang kabinetnya sudah cukup besar.
Padahal kalau dilihat-lihat sebenarnya mereka bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
“Kabinet saat ini sebenarnya sudah cukup besar porsinya, karena ada pos kementerian yang tidak perform secara baik, misalnya Kementerian Koperasi, koperasi sebenarnya sangat fundamental tetapi faktanya tidak dipimpin oleh tokoh yang tepat, sehingga memungkinkan dilebur atau cukup menjadi Badan Koperasi Nasional. Begitu halnya Kementerian Sosial yang seharusnya tidak diperlukan berdiri sendiri, bisa diringkas dan disatukan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, termasuk dengan Kementerian Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Discussion about this post