
Nias Barat-SuaraNusantara
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoli, beserta Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Marinus Gea, berkunjung ke Kabupaten Nias Barat dalam rangka menghadiri Sidang Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) XIII dan HUT ke-65 Gereja ONKP di Desa Onolimbu, Kabupaten Nias Barat, Selasa, (11/4/17) kemarin.
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, didampingi Sekda Saba’eli Gulo dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Nias Barat, menyambut kedatangan rombongan di halaman kantor bupati, sesaat sebelum Sidang Sinode ONKP dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Bupati Faduhusi Daely menyampaikan rasa terima kasih kepada Menkumham beserta rombongan, dan tamu-tamu undangan lainnya yang berkenan hadir dalam acara tersebut. Kesempatan itu juga digunakan Bupati untuk menyampaikan keluhan mengenai buruknya akses jalan dari arah Kota Gunungsitoli menuju Kabupaten Nias Barat.
“Pak Gubernur dan Pak Menkumham telah menyaksikan dan merasakan langsung kondisi jalan yang sangat memprihatinkan menuju Nias Barat. Pada kesempatan yang indah ini, kami mohon perhatian dan petunjuk khusus kepada Bapak Gubernur,” harap Bupati.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sumatera Utara berjanji akan memperbaiki jalan di Kabupaten Nias Barat.
“Saya sengaja mengajak Kadis Bina Marga. Dalam waktu tidak terlalu lama, jalan menuju Nias Barat segera dibangun yang dananya bersumber dari APBD Sumut dan APBN Pusat,” ujar Gubernur.
Terkait acara Sidang ONKP, Gubernur mengakui acara ini sangat bermanfaat sebagai forum komunikasi dan informasi di antara sesama pengurus, pendeta dan warga jemaat.
“Sidang Sinode juga merupakan suatu momentum yang penting untuk melihat kembali sampai sejauh mana hasil-hasil yang telah dicapai untuk selanjutnya dijadikan bahan perbandingan dalam menyusun dan menetapkan program kerja di masa yang akan datang,” ujarnya.
Gubernur mengharapkan pelaksanaan sinode ini dapat melahirkan gagasan-gagasan baru untuk lebih memajukan peran Gereja ONKP dalam pembinaan jemaat dan dalam proses pembangunan keagamaan maupun pembangunan sosial kemasyarakatan, khususnya di Kabupaten Nias Barat dan di Provinsi Sumatera Utara.
“Tugas dan tanggung jawab Gereja ONKP akan semakin banyak dan kompleks. Karena itu kepada seluruh peserta, saya harapkan dapat mengambil keputusan dengan arif dan bijaksana yang dilandasi dengan iman dan kasih Tuhan sehingga rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan dapat terpelihara dengan baik,” sebut Gubernur.
Sementara itu, Menkumham Yasonna H. Laoli mengatakan, pemimpin yang terpilih dari hasil Sinode tidak hanya membawa gereja kepada peran keagamaan semata, namun juga dalam bidang kemasyarakatan. “ONKP harus menjadi organisasi yang mandiri dan mengambil peran dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan Pulau Nias,” katanya.
Terkait masalah pembangunan ini, Menkumham Yasonna menekankan pentingnya memaksimalkan potensi Pulau Nias di sektor pariwisata dan kelautan/perikanan.
Dia juga berharap nilai-nilai budaya Pulau Nias perlu dilestarikan dan dikembangkan sedemikian rupa agar menjadi modal dalam membangun daerah.
“Sambutan yang telah disuguhkan oleh masyarakat Nias Barat sungguh luar biasa dan semua menjadi kemuliaan nama Tuhan kita di surga,” ujarnya.
Usai memberikan sambutan, Menkumham pamit karena harus segera kembali ke Jakarta. Pembukaan Sidang Sinode kemudian dilakukan dengan ditandai pemukulan gong sebanyak 13 kali oleh Gubernur Sumatera Utara. Kemudian Kakanwil Kemenag Sumut Tohar Bayoangin menyerahkan surat hibah tanah kepada ONKP.
Beberapa pejabat dan tokoh masyarakat terlihat hadir dalam acara ini, di antaranya sejumlah Kepala Daerah se-Kepulauan Nias, Ketua Umum PGI, Kapolres Nias, Dandim 0212 Nias, Danlanal Nias, Kepala BNN Kota Gunungsitoli, serta mantan Anggota DPR Firman Jaya Daeli.
Penulis: Cipto