
Jakarta-SuaraNusantara
Gerhana matahari kerap melintasi berbagai belajan wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Tak jarang masyarakat menyambut peristiwa gerhana matahari dengan suka cita. Mereka berbondong-bondong berusaha menyaksikanfenomena alam yang memang menarik untuk diobservasi ini.
Misalnya gerhana matahari yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada bulan Maret tahun 2016 silam. Saat itu, ribuan turis mancanegara ‘mampir’ ke Indonesia. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saja, jumlah turis yang datang mencapai 5.000 orang.
Berikut 8 fakta menarik mengenai gerhana matahari:
Terjadi Dua hingga Lima Kali Setiap Tahun
Tergantung pada geometri Matahari, Bulan, dan Bumi, fenomena GMT bisa terjadi antara 2 hingga 5 gerhana Matahari setiap tahun. Geometri ini yang menyebabkan jenis gerhana berbeda-beda, yaitu gerhana Matahari total, anular atau parsial.
Bulan Menutupi Cahaya Matahari
Gerhana Matahari Total terjadi saat Bulan benar-benar menutupi Matahari sehingga hanya korona Matahari yang terlihat.
GMT Peristiwa Langka
Fenomena Gerhana Matahari Total hanya bisa terjadi sekali setiap 1-2 tahun. Hal ini membuat GMT menjadi peristiwa yang sangat langka.
Disaksikan di Kutub Utara & Kutub Selatan
Jika Anda tinggal di Kutub Utara atau Selatan, Anda akan melihat gerhana matahari parsial. Orang-orang di bagian lain dunia dapat melihat gerhana Matahari parsial, total, annular, dan hybrid gerhana.
Durasi Terlama GMT
Gerhana Matahari Total terpanjang bisa bertahan hingga 7,5 menit.
Lebar Cakupan Bayangan GMT
Lebar total GMT biasanya sekira 160 kilometer dan dapat menyapu luas permukaan bumi sepanjang 10 ribu mil.
Dampak GMT
Selama gerhana matahari total, kondisi di jalur totalitas dapat berubah dengan cepat. Suhu udara turun dan daerah menjadi gelap.
Planet Lain Dapat Terlihat
Jika ada planet di langit pada saat Gerhana Matahari Total, mereka dapat dilihat sebagai titik cahaya.
Penulis: Yon K/dari berbagai sumber