Jakarta-SuaraNusantara
Jokowi selalu punya cara untuk tampil beda. Bila peringatan-peringatan yang digelar resmi oleh negara pada tahun-tahun sebelumnya selalu terkesan kaku, maka kali ini peringatan 89 tahun Sumpah Pemuda yang digelar di Istana Bogor, Sabu (28/10/2017) berlangsung meriah dalam nuansa Pesta Kebun.
Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Wiranto, Menpora Imam Nahrawi, Ka-Barekraf Triawan Munaf, dan beberapa Menteri Kabinet Kerja dan pejabat negara menyatu bersama anak muda bangsa ala Pesta Kebun yang kian mendekatkan para pejabat negara dengan rakyatnya.
Momentum Sumpah Pemuda kini memang memasuki era baru. Era kini, lawan anak muda Indonesia bukan lagi penjajahan atau imperialisme gaya baru semata, melainkan tantangan zaman yang kian beragam, baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, hingga hal-hal yang mendukung kokohnya sebuah bangsa. Tak heran bila Jokowi dikabarkan langsung setuju ketika sekelompok anak muda kreatif mengusulkan agar peringatan Sumpah Pemuda kali ini berlangsung dalam suasana santai.
Sepanjang acara berlangsung, Jokowi terlihat asyik bersepeda, bermain bulutangkis, basket, dan panahan, kemudian diakhiri dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri bersama para pejabat negara dan ratusan muda-mudi yang hadir dalam peringatan tersebut.
Nampak generasi muda yang hadir dalam acara ini, antara lain atlet-atlet Juara ASEAN Para Games, pramuka, paskibraka, serta beberapa wirausaha muda seperti CEO Go-Jek Nadiem Makarim, CEO Kitabisa M Alfatih Timur, penulis dan penggiat kreatif Fahd Pahdepie, sejarawan Asep Kambali dan anak-anak muda kreatif lain. Mereka tampil mewakili seluruh anak muda Indonesia, bukan sebatas sebagai individu dari perusahaan atau kelompok.
Menteri Olahraga dan Pemuda Imam Nachrawi saat dimintai komentar tentang konsep acara anak muda di Istana Bogor ini, dengan lugas menyatakan bahwa inilah kenyataan anak muda sekarang generasi milenial, aneka perbedaan tetapi tetap dapat bersatu.
“Wow, ini generasi zaman ‘now’, semua berkumpul di sini dari berbagai latar belakang, dan di sini membuktikan dengan keberbedaan justru menyatu menjadi kekuatan untuk maju,” kata Menpora.
Penulis: Askur