SuaraNusantara.com – Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi, menyebut Kuat Ma’ruf sempat memegang tubuh Putri Candrawathi saat Putri terjatuh di kamar mandi rumah Magelang. Hakim heran Kuat berani memegang tubuh istri bosnya.
Mulanya, hakim bertanya soal apa pakaian yang digunakan Putri saat itu. Hal itu ditanyakan hakim karena Susi menyebut sempat menyentuh tubuh dan kaki Putri yang disebutnya terasa dingin.
“Pakai apa Putri saat itu?” kata hakim saat sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Bharada Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
“Kaus lengan pendek,” kata Susi.
“Bawahannya?” tanya hakim.
“Lupa,” jawab Susi.
“Tadi katanya raba-raba kaki, terlalu banyak bohong Saudara ini,” ujar hakim.
Hakim terus mencecar tentang apa yang disampaikan Putri saat dipeluk Susi. Saat itu, Susi menyebut tidak ada. Hakim heran keterangan Susi berubah.
“Setelah saudara peluk apa yang disampaikan Putri?” tanya hakim.
“Nggak ada,” jawab Susi.
“Tadi Saudara ngomong Yosua tidak boleh naik, ketahuan bohong Saudara,” ujar hakim.
Susi kemudian menceritakan momen saat Kuat Ma’ruf ikut membantu mengangkat Putri yang tergeletak di kamar mandi. Susi menyebut Kuat ikut memegang kaki dan badan Putri. Hakim heran mengapa Kuat berani menyentuh tubuh Putri padahal Kuat merupakan sopir.
“‘Sus kenapa Ibu?’ Terus saya jawab ‘Saya tidak tahu om’. Saya sebut, sudah tergeletak di sini, Om Kuat memegang badan dan kakinya ‘Ini kakinya dingin Om Kuat’,” kata Susi.
“Om Kuat sopir? Kok berani dia megang tubuhnya? Kok dia berani megang tubuhnya? Harus Saudara Putri (yang) memapah ke kasur itu masuk akal macam kayak dokter nanya dulu ‘Oh saya memgang kakinya dulu ya’,” ujar hakim.
“‘Kenapa Sus kayak gini?'” ujar Susi mencontohkan omongan Kuat saat itu.
“Cerita kamu nggak masuk di akal,” ujar hakim.
Sosok Kuat Ma’ruf Supir Pribadi Sambo
Hakim mulanya bertanya ke Susi siapa saja yang tinggal di Magelang. Susi kemudian menjawab Kuat Ma’ruf salah satu orang yang tinggal. Hakim kemudian bertanya tugas Kuat Ma’ruf di rumah tersebut.
“Kuat sebagai apa di rumah?” tanya hakim ke Susi yang menjadi saksi untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer.
“Saya tidak tahu,” jawab Susi.
Hakim kemudian mencecar apakah Susi kerap melihat Kuat Ma’ruf selama bekerja untuk Sambo dan Putri. Susi menjawab bahwa pasca terkena COVID-19, Kuat Ma’ruf dipindahtugaskan ke Magelang.
“Saat saudara masuk bekerja sering melihat Kuat?” tanya hakim.
“Saya masuk Bangka 2020 Pak. Sebulan Kuat kena COVID, pas masuk ke Saguling langsung ke Magelang,” kata Susi.
“Nggak masuk lagi setelah COVID,” imbuhnya.
“Setahun yang lalu Kuat muncul, ikut siapa Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi?” tanya hakim lagi.
“Masuk ke Saguling sama ibu disuruh ke Magelang,” jawab Susi.
Hakim kemudian bertanya lagi mengenai tugas Kuat Ma’ruf di rumah Saguling. Susi mengatakan bahwa Kuat belum sempat bekerja di rumah Saguling.
“Bekerja di Saguling, apa pekerjaannya?” tanya hakim.
“Belum sempet kerja di Saguling tiba-tiba suruh ke Magelang,” jawab Susi.
Hakim lalu bertanya ke Susi apakah Kuat Ma’ruf sering diajak ke Jakarta. Susi mengaku tidak tahu.
“Sering nggak dia dibawa ke Jakarta pas di Magelang?” tanya hakim.
“Saya tidak tahu yang mulia. Mau Lebaran baru dimasukin ke Magelang,” jawab Susi.
Discussion about this post