Suaranusantara.com – Presiden Joko Widodo Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya tidak lagi bisa membuat keputusan strategis karena akan segera purna tugas sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia akan mengakhiri masa jabatannya pada 19 Oktober 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Joko Widodo saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Saat merespons pertanyaan mengenai kemungkinan pencabutan moratorium Daerah Otonom Baru (DOB) Kecamatan Pantar menjadi kabupaten baru, yang terpisah dari Kabupaten Alor sebagai kabupaten induk, Jokowi menyarankan agar pertanyaan tersebut diajukan kepada pemerintahan baru.
“Nanti ditanyakan ke presiden baru, ke pemerintahan baru. Saya ini tinggal tiga minggu, tidak boleh memutuskan hal-hal yang strategis,” ujarnya.
Kunjungan Kerja ke NTT
Jelang masa pensiunnya, Jokowi melakukan kunjungan kerja di NTT untuk memantau sejumlah hal. Salah satu agenda utama dalam kunjungannya adalah meninjau harga kebutuhan pokok di pasar Kabupaten Alor.
Menurutnya, harga-harga di sana terbilang cukup stabil meskipun masih relatif mahal. “Saya kira harganya masih pada posisi stabil wajar baik, jadi misalnya seperti bawang putih 55 ribu per kilo, bawang merah 50 ribu, cabai 50 ribu, saya kira masih baik harganya,” kata Jokowi.
Selain memantau pasar, Jokowi juga menyempatkan diri mengunjungi SMKN 1 Kalabahi, Kabupaten Alor. Dalam kunjungan tersebut, ia berjanji akan membantu memenuhi kebutuhan alat praktik bagi sekolah tersebut.
Dalam kunjungan kerjanya ini, Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Penjabat Bupati Alor Zet Sony Libing.
Purna Tugas
Dengan semakin dekatnya akhir masa jabatan Jokowi sebagai presiden, ia menekankan bahwa keputusan-keputusan strategis akan menjadi tanggung jawab presiden dan pemerintahan berikutnya.
Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menyelesaikan masa baktinya sebagai presiden selama dua periode, Jokowi fokus menyelesaikan tugas-tugas akhir yang tidak melibatkan kebijakan strategis berskala besar.
Keputusannya untuk tidak mencabut moratorium DOB Kecamatan Pantar menjadi contoh bagaimana ia berhati-hati dalam membuat kebijakan besar di masa transisi kepemimpinan.
Discussion about this post