Suaranusantara.com – Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Emir Moeis, memberikan pesan tegas kepada Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera memperbaiki tata kelola negara dan sistem reformasi hukum di Indonesia.
Hal ini disampaikan Emir dalam pertemuan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 10 Januari 2025.
“Makanya saya menghimbau betul nih ke Presiden terpilih yang baru, Pak Prabowo nih, benahin cepat-cepat ketatanegaraan dan hukum kita,” ujar Emir kepada wartawan.
Soroti Isu Kriminalisasi dan Kasus Hasto Kristiyanto
Emir Moeis juga menyinggung pentingnya mengakhiri praktik kriminalisasi dalam penetapan tersangka. Ia secara khusus menyebut kasus yang melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai contoh yang perlu menjadi perhatian di era kepemimpinan Prabowo.
Lebih lanjut, Emir menyinggung kasus dugaan suap yang pernah menyeret namanya dalam proyek pembangunan PLTU Tarahan di Lampung. Ia merasa menjadi korban ketidakadilan karena tuduhan tersebut tidak berdasarkan fakta yang jelas.
“Tatkala politik dan hukum bisa dipermainkan. Saya gimana, orang enggak jelas dari Amerika tiba-tiba bilang kasih suap ke saya. Enggak pernah tahu-menahu, orang yang dibilang disebut juga enggak pernah muncul, dipanggil saksi enggak datang. KPK juga diam saja,” ungkap Emir.
Reformasi KPK dan Polri
Meski mengkritik sejumlah praktik hukum di Indonesia, Emir tetap menegaskan pentingnya keberadaan lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Namun, ia menekankan perlunya reformasi untuk memastikan kedua institusi tersebut bekerja secara profesional dan tidak terpengaruh kepentingan politik.
“KPK suatu yang bagus, tapi sebetulnya ‘the man behind the gun’ yang mesti dibereskan. Jadi tergantung orang-orangnya (pimpinan). Kalau orang-orangnya berengsek ya rusak,” tegas Emir.
Dukungan untuk Indonesia Emas 2045
Sebagai politikus senior asal Kalimantan Timur, Emir Moeis menyatakan dukungannya kepada Presiden Prabowo untuk membawa Indonesia menuju era keemasan pada 2045. Ia berharap Prabowo mampu menjalankan hukum dengan adil tanpa terpengaruh pihak-pihak tertentu.
“Menjalankan hukum sebagaimana mestinya, dan presiden itu memperoleh rahmat loh dari Tuhan. Dia memegang pena presiden, pena emas untuk Indonesia Raya ke tahun 2045,” tutur Emir.
Emir Moeis berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia mampu memperkuat tata kelola pemerintahan dan menciptakan sistem hukum yang adil, transparan, dan profesional demi mencapai cita-cita besar bangsa.
Discussion about this post