Proyek Revitalisasi Halte TransJakarta ‘Warisan’ Anies Baswedan Kembali Bermasalah, PDIP: Sejak Awal Kurang Transparan

Foto: Anies Baswedan saat memberikan kuliah umum di Australian National University (Instagram/@aniesbaswedan)

Foto: Anies Baswedan saat memberikan kuliah umum di Australian National University (Instagram/@aniesbaswedan)

Suaranusantara.com – Kebocoran yang terjadi di halte ikonik Bundaran HI (Hotel Indonesia) Jakarta Pusat saat hujan deras pada 5 Mei 2023 lalu menyita perhatian publik, termasuk Anggota DPRD DKI dari PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak .

Kader PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan proyek revitalisasi halte Anies Baswedan dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kurang transparan.

“Tak pernah ada komunikasi terbuka ke DPRD DKI mengenai sumber anggaran, detail desain dan hal terkait lainnya. Baru setelah muncul masalah, kita mulai melihat dengan seksama” ujar Gilbert.

Bahkan, Gilbert menuturkan bahwa dirinya telah berulangkali berupaya menjelaskan prioritas utama perbaikan adalah transportasinya, bukan haltenya.

“Saya sendiri udah berkali-kali memberi komentar bahwa seharusnya bukan halte yang prioritas, tapi angkutannya,” imbuhnya.

Selain itu, Gilbert juga menyayangkan sikap Transjakarta yang lepas tanggung jawab mengenai bocornya Halte Bundaran HI ke kontraktor. Dirinya menilai perusahaan moda angkutan berbasis bus itu juga tetap punya andil dalam menyelesaikan masalah ini, termasuk dalam hal fungsi tugas pengawasan jalannya pengerjaan memastikan proyek berjalan lancar tanpa minus, termasuk kebocoran.

“Selama belum serah terima (direvitalisasi-red), itu betul adalah tanggung jawab kontraktor, namun harus (tetap-red) diperiksa oleh pengawas. Jangan sampai nanti (revitalisasi-red) sudah selesai, tapi kualitasnya tidak ada,” jelas Gilbert.(ADT)

Exit mobile version