SuaraNusantara – Pelaku penipuan bermodus kupon undian berhadiah mengaku belajar dari pekerjaan sebelumnya dimana dia juga bekerja sebagai pencetak kupon undian berhadiah.
Ia memasukkan kupon tersebut kedalam kardus air mineral dengan melubangi kardus.
“Pertama kita cetak terus dilipat, dimasukin ke kardus dan diedarkan di daerah pinggir jalan, ditempel, ada juga yang di buang di depan ruko klontong setelah itu telpon nanti di jawab,” ujar salah satu tersangka, I (27), Senin (20/3/2018) di Mapolrestro Tangerang Kota.
Saat korban menelepon ke nomor yang tertera di kupon undian, pelaku mengaku sebagai customer service dari PT Mayora. Namun, dari banyaknya korban yang menelepon, I mengaku baru dua korban yang mentransfer sejumlah uang.
“Saya mintain data korbannya, saya pura-pura jelasin prosedur nya, lalu akhirnya minta uang alasannya uang jalan, kalau udah di transfer saya masih telepon dia suruh nunggu hadiahnya lagi diantar,” ujarnya.
Diantara barang bukti, terdapat belasan kartu ATM berbagai bank. I mengatakan, ATM tersebut bukan atas namanya melainkan ia beli.
“Saya beli ATM orang lain, ATMnya saya bagi-bagi kelima teman saya, nanti kalau ada yang transfer diambil uangnya terus di bagi-bagi kalau yang punya ATM dapet 30 persen, kalau yang engga punya ATM 15 persen,” ujarnya.
Kini, keenam pelaku tersebut harus menjalani hukuman lantaran perbuatannya. (Akim/Nji)