Kabupaten Pandeglang – Proses penghitungan suara Pilpres dan Pileg 2019 di TPS sangat menguras tenaga anggota KPPS. Puluhan anggota KPPS di sejumlah daerah meninggal dan ratusan lainnya sakit karena kelelahan.
Sementara di Pandeglang, KPU setempat mengaku tidak ada laporan adanya anggota KPPS yang meninggal karena tugas berat tersebut.
“Sejauh ini tidak ada yang meninggal dunia, dan mudah-mudahan tidak ada. Ya hanya ringan-ringan saja seperti masuk angin, kurang tidur dan mual-mual,” kata Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Suja’i di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (22/4/2019).
Baca Juga: Dinkes Tangerang Siagakan Tenaga Medis Selama Rekapitulasi Suara
Di antaranya, anggota PPK Cisata Hendrik Romdoni yang sempat dirawat namun sudah bisa beraktivitas kembali, kemudian petugas KPPS di Kecamatan Kadu Hejo yang masih mendapatkan perawatan, dan anggota PPK Cigeulis karena masuk angin.
Banyaknya petugas yang jatuh sakit memang tidak bisa dipungkiri karena beban kerja yang begitu besar karena harus bekerja hampir 24 jam.
“Kemampuan seseorang yang mampu berkonsentrasi hanya 12 sampai 18 jam. Yang berjatuhan sakit ringan banyak, termasuk dari KPU Pandeglang juga ada yang sakit,” ujarnya.
Namun, Suja’i belum mengetahui apakah penyelanggara yang sakit mendapatkan santuan mengingat tidak tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KPU.
“Tapi kalau bicara kemanusiaan misalnya dengan cara iuran secara pribadi dari masing-masing komisioner dan pejabat lainya biasanya ada,” imbuhnya.(aep/and)
Discussion about this post