Jakarta-SuaraNusantara
Pemerintah Arab Saudi membeli sistem pertahanan rudal paling canggih dari Amerika Serikat, Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) senilai US$15 miliar. Pembelian ini didorong oleh kepentingan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
“Sistem ini akan meningkatkan keamanan Saudi dan negara-negara teluk terhadap Iran dan ancaman dari negara lain,” kata Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip dari BBC, Sabtu (7/10/2017).
Di kawasan Asia, Korea Selatan telah menggunakan sistem THAAD untuk melindungi negara tersebut dari serangan rudal Korea Utara. Namun banyak warga Korea Selatan khawatir sistem itu justru akan menjadi target serangan Korea Utara sehingga akan membahayakan nyawa orang-orang yang tinggal di dekat lokasi peluncurannya.
Sementara China sudah menolak sistem tersebut, dengan mengatakan hal itu akan mempengaruhi keseimbangan keamanan regional.
THAAD adalah sistem peluru kendali (rudal) anti balistik yang dirancang untuk menembak jatuh rudal jarak dekat, sedang, dan menengah dengan cara mencegat rudal musuh dengan tembakan langsung (hit-to-kill).
THAAD dikembangkan untuk menangkis serangan rudal Scud pada masa Perang Teluk tahun 1991. Rudal THAAD tidak membawa hulu ledak, namun mengandalkan tumbukan energi kinetik untuk menghancurkan rudal yang datang.
Penulis: Yono D