SuaraNusantara.com – Pemerintah terus gencar melakukan pengawasan secara ketat dalam persiapan KTT G20 yang akan digelar di Bali, Senin (24/10/22)
Kegiatan yang berlangsung 15-16 November itu, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI mewaspadai ancaman dan gangguan yang dilakukan oleh orang asing menjelang dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Imigrasi serta lembaga lainnya terus melakukan operasj intelijen.
“Untuk mencegah ancaman dan gangguan itu, Imigrasi beserta kementerian/lembaga terkait menggelar operasi intelijen yang dimulai sejak Juni tahun 2022 hingga sekarang,” kata Direktur Intelijen Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham R.P. Mulya di Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022.
Sejumlah tim telah berperan memantau tampat-tempat kegiatan di G20 baik pertemuan sela, acara utama maupun pertemuan yang diadakan oleh kementerian.
Selain itu pihak imigrasi menjelaskan bahwa pihaknya akan memantau setidaknya delapan kegiatan G20 serta kegiatan puncak.
“Tim melaksanakan kegiatan pemantauan pada setiap penyelenggaraan rangkaian acara G20,” ujar Mulya.
Adapun yang akan menjadi target operasi kata Mulya yaitu memastikan pemberian visa ataupun fasilitas keimigrasian lainnya kepada delegasi dan jurnalis asing agar berjalan dengan baik.
” Kemudian tim juga memastikan kesiapan pelayanan keimigrasian pada tempat pemeriksaan imigrasi dan kantor imigrasi” tambah Mulya.
Mereka terus mengantisipasi kerawanan pelanggaran keimigrasian serta hal lain terkait tugas dan fungsi keimigrasian. Selain itu, tim operasi juga memetakan potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang bisa saja terjadi di sekitar acara, misalnya, unjuk rasa yang dilakukan oleh orang asing.
”Kami berharap terjalinnya koordinasi dan pertukaran informasi untuk memetakan berbagai potensi kerawanan guna melahirkan rekomendasi antisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap penyelenggaraan G20” Harapnya (Ifn)
Discussion about this post