Suaranusantara.com – Sejumlah wali murid kelas 12 SMAN 70 Jakarta mengeluhkan adanya pungutan liar berkedok donasi atau sumbangan.
Adapun pungutan tersebut dialokasikan untuk berbagai rangkaian kegiatan kelulusan siswa kelas 12 dengan total anggaran sebesar Rp 278.750.000 yang harus ditanggung wali murid.
Dengan rincian kegiatan doa bersama sebesar Rp 24 juta, kegiatan pelepasan siswa Rp 3 juta, Tasyukuran atau wisuda kelulusan siswa sebesar Rp 162 juta dan pengadaan Buku Tahunan Sekolah (BTS) sebesar Rp 89,75 juta.
Total Anggaran tersebut ditanggung oleh masing-masing kelas sebesar Rp 27.875.000.
Jika setiap kelas memiliki 35 siswa, maka masing-masing siswa harus menyiapkan dana sekitar Rp 800 ribu untuk membiayai kegiatan tersebut.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya merasa keberatan harus mengeluarkan uang sebesar itu.
“Kenapa kelulusan tidak seperti tahun lalu saja, berlangsung sederhana. Kenapa harus kelulusan dengan nama tasyukuran ini harus diadakan di luar sekolah, menyewa gedung mahal. Belum lagi nanti anak-anak akan beli baju untuk acara tersebut. Tidak semua wali murid di sekolah ini mampu,” kata wali murid tersebut dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).
Sementara itu, berdasarkan laporan wali murid, pungutan berkedok donasi juga terjadi dalam kegiatan Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Anehnya, pungutan ini langsung ditransfer wali murid ke rekening atas nama pribadi Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) bidang Humas dan Sarpras, dengan inisial DPK.
“Ya kami tidak tahu untuk apa saja uang itu. Apa boleh wali murid mentransfer donasi itu langsung ke rekening pribadi guru?,” tanya wali murid lain.
Wali murid yang lain mengeluhkan pihak sekolah yang seringkali mengadakan acara-acara di sekolah yang meminta Donasi kepada wali murid. Hal ini sangat memberatkan, ditengah situasi ekonomi yang sekarang ini.
“Kegiatan yang paling dekat adalah kegiatan akhir tahun ajaran kelas 12 dan kegiatan P5 untuk kelas 10 dan 11. Kegiatan akhir tahun ajaran kelas 12 seperti, Doa bersama, pembuatan Buku Tahunan Siswa dan Tasyakuran membutuhkan biaya yang sangat besar, apabila dipaksakan untuk diadakan di luar sekolah, dan saat ini SMA Negeri 70 sudah mempersiapkan panitianya dan pengumpulan dananya juga sudah berjalan,” terangnya.
Discussion about this post