Pandeglang – Penyebaran berita hoaks kian masif, apa lagi menjelang Pemilu 2019 yang menyisakan beberapa hari lagi. Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy meminta para kiayi di Pandeglang menjadi garda terdepan untuk meluruskan hoaks kepada masyarakat.
“Saya berharap para kiayi menjadi ujung tombak menjadi pelurus dari fitnah dan hoaks yang masih beredar dilingkungan kita khususnya di Pandeglang,” ungkap Rommy usia menghadiri kegiatan Halaqoh Ulama Pandeglang di kawasan Cerita, Minggu (10/3/2019).
Dijadikannya kiayi sebagai pelurus hoaks, lanjut Rommy, sehingga masyarakat yang akan menentukan pilihnya pada 17 April mendatang informasi yang utuh terhadap calon yang bakal dipilih dan tidak mendapatkan informasi yang sepotong-sepotong.
“Kita sudah tahu persis fitnah dan hoaks ini sudah luar biasa, dari yang tidak ada diadakan,” terangnya.
Soal hoaks di Pilpres, Rommy mengambil contoh salah satu kasus kampanye hitam yang menyebut, jika Joko Widodo terpilih lagi menjadi presiden, akan melegalkan pernikahan sejenis dan melarang azan. Kampanye yang dilakukan dua orang perempuan ini telah viral di media sosial beberapa waktu lalu.
“Itu semua kan adalah fitnah karena itu tidak pernah ada sama sekali, niat saja tidak ada. Ko bisa dibunyikan di masyarakat kalang bawah, ini bagian dari pembusukan terhadap pemerintah yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Rommy.
Terkait kegiatan halaqoh, Rommy menjelaskan sebuah forum untuk mencari kebenaran, sementara terkait pilihan kepada salah capres, Rommy menyerahkan sepenuhnya kepada para kiayi yang hadir dalam kesempatan tersebut.
“Halaqoh kan sifatnya menggali kebenaran, apakah ini berkonsekwensi kepada 01 para ulama yang lebih pantas mengambil kesimpulan, apalagi para ulama ini ilmunya diatas saya, saya hanya menjelaskan apa yang menjadi fakta. Saya mohon kepada para ulama bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang menjadi fitnah dan hoaks belaka,” bebernya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua MUI Pandeglang KH Hamdi Ma’ani. Menurutnya kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam menghindari hoaks. Ia berpesan jika ada berita yang masih belum jelas, sebanyak dilakukan klarifikasi
“Hoaks sudah santer terjadi, makanya kita jangan sampai terkena hoaks,”tandasnya. (aep/aul)
Discussion about this post