Pandeglang – Pembelian Mobil Dinas (Randis) untuk Bupati Pandeglang Irna Narulita senilai Rp 1,9 miliar dianggap berlebihan, pasalnya banyak infrastruktur jalan di Pandeglang masih buruk dan ditemukan juga jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan.
“Padahal dengan anggaran cukup besar itu jika di bangunkan infarastruktur jalan tidak akan ada lagi pasien yang di tandu ke Puskesmas yang di sebabkan oleh infrastruktur tidak bisa di lalui roda empat atau ambulan,” sesal Sekjen Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Banten, Nurman melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/3/2019).
Meski begitu, Mahasiswa Unma Banten ini tak semata-mata menolak pembelian Randis mewah itu, anggap hal itu adalah kenikmatan mandat rakyat untuk mempermudah transportasi Bupati dalam bekerja. Namun dengan nilai yang tergolong fantastis, sudah di pastikan pembelian Randis itu akan ditolak masyarakat.
“Coba kita renungkan, bukannya Pandeglang ini masih lemah dalam pembangunan. Infrastruktur jalan di beberapa kecamatan masih hancur. Apalagi saat ini sedang gencar warga Kecamatan Sindangresmi yang di tandu akibat infrastruktur yang rusak,” jelas Nurman.
Sebelumnya, Pemkab mengucurkan anggaran sebesar Rp2,862 miliar untuk belanja modal pengadaan Randis perorangan melalui APBD Perubahan. Anggaran sebesar itu untuk mendatangkan tiga unit mobil mewah, salah satunya berjenis Toyota Land Cruiser Prado senilai 1,9 miliar rupiah.
Tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) tahun 2018 dibagian Sekretariat Daerah. Ada dua paket pengadaan Randis dengan total tiga unit pengadaan Randis roda empat.
Pertama paket pengadaan dengan Kode RUP 18753307, pagu anggaran Rp1,968 miliar. Sedangkan Kode RUP 18874928 dengan pagu Rp858 juta, diperuntukan bagi dua unit kendaraan roda empat. (aep/nji)
Discussion about this post