Jakarta-SuaraNusantara
Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016), telah berlangsung dengan meriah. Ada yang berbeda dalam rencana rangkaian kegiatan peringatan kali ini. Bila biasanya peringatan kemerdekaan dimulai dengan upacara, namun tahun ini, rangkaian acara dimulai lebih pagi, sejak pukul 08.00 WIB dengan diawali persembahan marching band dari Semen Padang dan dilanjutkan dengan arak-arakan bendera dari Monumen Nasional menuju halaman Istana Merdeka.
Puncak peringatan upacara detik-detik Proklamasi, yaitu pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh Tim Arjuna. Nilam Sukma Pawening yang mewakili Provinsi DKI Jakarta terpilih sebagai pembawa Bendera Merah Putih. Sementara tiga orang yang bertugas untuk mengibarkan bendera merah putih adalah Rahmat Duhe yang mewakili Gorontalo, Muhammad Akbar sebagai pembentang bendera yang mewakili Kalimantan Barat, serta Muhammad Aditya Ersyah Lubis sebagai pengerek bendera yang mewakili Banten.
Sayangnya, dalam peringatan kali ini, tidak ada putra-putri Nias yang terlibat sebagai anggota Paskibraka. Terakhir, putra-putri Nias terlibat pada detik-detik penaikan bendera pusaka, pada tanggal 17 Agustus 2014, di halaman Istana Negara, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai presiden.
Ketika itu, Ono Niha yang terpilih sebagai anggota Paskibraka adalah Erza Lasoturia Anansih Mendröfa, meski Erza saat itu sebenarnya mewakili Provinsi Jawa Barat, karena dara kelahiran 22 Januari 1998 tersebut sehari-harinya memang bermukim di Cimahi, Jawa Barat.
Sebelumnya, Opor Tunitas Hulu, siswa SMA Permata Kasih Nias Utara, terpilih sebagai anggota Paskibraka pada 2013. Opor Tunitas mewakili Sumatera Utara (Sumut) bersama Afriya dari SMA Penyabungan, Kabupaten Mandailing Natal.
Sampai saat ini, putra-putri Nias yang pernah menjadi anggota Paskibraka berjumlah 5 orang. Selain Erza dan Opor Tunitas, tiga lainnya, seperti tercatat dalam Daftar Nama Purna Paskibraka Tingkat Nasional 1967-2007 yang dirilis Paguyuban Paskibraka 1978 adalah Farida Aryani Harefa (1973), Muhammad Rafiq Harefa (1998) dan Creato Sonitehe Gulö (2004).
Memang bukan hal mudah untuk menjadi anggota Paskibraka. Ratusan siswa diseleksi secara ketat dari seluruh wilayah di Indonesia. Hanya yang terbaik dari yang terbaiklah yang akhirnya diterima sebagai anggota Paskibraka. Tak heran bila menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Kepulauan Nias bila ada Ono Niha yang berhasil masuk dalam tim elit tersebut.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar dan pendidik di Kepulauan Nias untuk dapat menunjukkan prestasi di tingkat nasional. Semoga di tahun-tahun mendatang, putra-putri Nias kembali berhasil mengukir prestasi sebagai anggota Paskibraka. (eze)