Jakarta-SuaraNusantara
Di sela-sela kehadirannya pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Group 20 (KTT G20), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hamburg Messe, Jerman, Sabtu (8/7/2017).
Dalam kesempatan itu, Trump menyampaikan rasa gembira karena Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat baik kepemimpinannya. Ia berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan banyak kesepakatan.
“Saya harap kita menjadi teman dan bisa menghasilkan banyak kesepakatan. Kita memang sudah memiliki relatif banyak kerja sama ekonomi,” kata Trump, dikutip dari situs resmi Gedung Putih.
Jokowi dan Trump kemudian membahas masalah penguatan hubungan antara Indonesia dan AS, terutama dalam hal ekonomi dan pemberantasan terorisme.
Namun sebelum melakukan pembahasan, di ruang pertemuan Hamburg Messe Und Congress, Jokowi sempat menyampaikan salam dari jutaan penggemar Trump di Indonesia.
“Saya harap bisa membawa pulang kabar baik untuk jutaan teman anda di Indonesia,” kata Jokowi.
Untuk menganggulangi terorisme yang terjadi di seluruh dunia, Jokowi menekankan perlunya penguatan intelijen, selain penghentian aliran dana, pemberdayaan masyarakat moderat dan penyebaran kontra narasi.
“Berkurangnya pergerakan ISIS di Suriah dan Irak mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia Tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme,” kata Jokowi.
Sementara Trump menambahkan Indonesia dan AS harus lebih erat bekerjasama menghadapi ancaman keamanan internasional, termasuk program rudal dan nuklir Korea Utara.
Sementara soal perdagangan, Trump memastikan Indonesia-AS akan lebih banyak berbisnis di masa depan.
“Kita sudah menjadi teman dan kita akan melakukan banyak kesepakatan perdagangan. Sekarang ini, perdagangan Indonesia-AS masih relatif sedikit, tapi itu akan berubah,” kata Trump.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan penghargaan atas kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence, sekitar tiga bulan lalu.
“Kami sangat mengapresiasi karena telah memberikan kesempatan Indonesia sebagai salah satu dari 4 negara yang dikunjungi di Asia dalam masa jabatan pertama anda,” tutur Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Penulis: Yon K