Suaranusantara.com – Setiap tanggal 10 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Hal ini bertujuan untuk menyoroti kesehatan mental di seluruh dunia, meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental serta sebagai upaya mendukung mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Hari Kesehatan Mental Sedunia diciptakan pada tahun 1992.
Adapun pencetusnya yakni Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) yang dipimpin oleh wakil sekretaris jenderal saat itu, Richard Hunter.
Meski demikian, masyarakat dunia baru melakukan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada tahun 1994.
Dalam setiap peringatannya, selalu mengusung tema yang berbeda, seperti pada tahun 2024 Hari Kesehatan Mental Seduania mengusung tema “Mental Health at Work” atau “Kesehatan Mental di Tempat Kerja”.
Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, WHO bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyoroti hubungan penting antara kesehatan mental dan pekerjaan.
Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat berperan sebagai faktor pelindung bagi kesehatan mental. Namun, kondisi kerja yang buruk dapat membahayakan kesehatan mental, mengurangi kepuasan kerja, dan produktivitas.
Kondisi yang tidak sehat termasuk stigma, diskriminasi, dan risiko, seperti pelecehan dan kondisi kerja buruk lainnya, dapat menimbulkan risiko signifikan yang memengaruhi kesehatan mental, kualitas hidup secara keseluruhan hingga partisipasi atau produktivitas di tempat kerja.
Discussion about this post