Suaranusantara.com- Saat kopi telah lama menjadi ritual pagi dan penguat semangat, peralihan untuk berhenti mengonsumsi minuman ini bisa membawa dampak pada keseharian. Simak penjabaran mengenai apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh ketika kopi ditiadakan.
Menurut Mayo Clinic, konsumsi kopi secara moderat dapat berperan dalam meningkatkan suasana hati dan menurunkan risiko depresi pada beberapa golongan. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa asupan tiga sampai empat cangkir kopi per hari bisa berkorelasi dengan penurunan risiko stroke.
Meski demikian, kopi bukanlah tanpa risiko. Kafein, sebagai zat psikoaktif utama dalam kopi, dapat menyebabkan ketergantungan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Akibatnya, memutuskan untuk berhenti meminum kopi secara tiba-tiba bisa menimbulkan serangkaian gejala penarikan, seperti sakit kepala, kelelahan, kantuk, perubahan suasana hati, gangguan konsentrasi, dan mudah tersinggung. Gejala tersebut biasanya mulai muncul satu atau dua hari setelah penghentian konsumsi dan dapat berlangsung antara dua sampai sembilan hari.
Di sisi lain, bagi mereka yang berhasil melewati fase awal penarikan, ada sejumlah manfaat positif yang dapat dirasakan. Misalnya, berkurangnya asupan kafein seringkali dapat menurunkan tingkat kecemasan. Kafein yang berlebihan cenderung memicu respons “lawan atau lari” pada tubuh, yang kemudian menimbulkan perasaan gelisah dan jantung yang cepat berdebar. Dengan mengurangi asupan kafein, tubuh pun bisa lebih tenang dan tingkat kecemasan menurun.
Selain itu, penghentian konsumsi kopi juga diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur. Sebagai stimulan, kafein cenderung membuat tubuh sulit menemukan waktu untuk beristirahat dengan optimal, terutama jika diminum hingga beberapa jam sebelum tidur. Tanpa kehadiran kafein, tubuh dapat mencapai kondisi relaksasi yang lebih mudah, sehingga tidur pun menjadi lebih berkualitas.
Bagi sebagian wanita, berhenti meminum kopi kerap kali dikaitkan dengan berkurangnya rasa nyeri pada payudara. Walaupun hubungan langsung antara kafein dan nyeri payudara masih memerlukan penelitian lebih lanjut, banyak yang melaporkan adanya penurunan ketidaknyamanan setelah mengurangi konsumsi kopi.
Salah satu keuntungan lain yang sering disebutkan adalah manfaat terhadap kulit. Kafein diketahui berpotensi menurunkan produksi kolagen, protein yang menjaga kekenyalan kulit. Dengan mengurangi asupan kafein, produksi kolagen dapat dipertahankan secara optimal, yang berpotensi menunda munculnya keriput dan tanda-tanda penuaan kulit.
Tak hanya itu, menghentikan konsumsi kopi juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin B. Konsumsi kopi secara berlebihan diketahui mengganggu penyerapan nutrisi ketika dikonsumsi bersama suplemen atau makanan yang kaya akan vitamin. Dengan memberikan jeda dari efek kafein, tubuh memiliki kesempatan lebih baik untuk mengambil manfaat maksimal dari asupan nutrisi.
Terakhir, penurunan konsumsi kafein diyakini dapat membantu dalam pengendalian tekanan darah. Karena kafein cenderung menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, menguranginya dapat membantu menurunkan tekanan dan mengurangi beban pada sistem kardiovaskular, sekaligus menurunkan risiko komplikasi penyakit jantung.
Bagi yang ingin menghentikan kebiasaan minum kopi, disarankan untuk melakukannya secara bertahap agar tubuh memiliki waktu untuk beradaptasi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi tubuh, sehingga transisi menuju gaya hidup bebas kopi dapat berjalan dengan lebih lancar dan sehat.
Discussion about this post