Suaranusantara.com- Ketua Umum (Ketum) Projo, Budi Arie Setiadi diketahui sebelumnya mengumumkan bahwa organisasi relawan yang dipimpinnya akan mendukung penuh pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Budi Arie saat Kongres III Projo yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu 1-2 November 2025.
Terlebih lagi, Projo juga akan mengganti logo organisasi yang tadinya bergambar wajah Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
PDI Perjuangan pun menanggapi soal Projo yang mendukung penuh pemerintahan Prabowo. Menurut pandangan Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, ada sesuatu yang disembunyikan Budi Arie di balik dukungan untuk Prabowo.
“Apakah ada sesuatu yang disembunyikan oleh Budi Arie? Tentu Budi Arie yang lebih tahu,” kata Said di kompleks parlemen, Selasa 4 November 2025.
Said menilai strategi politik Projo lewat dukungan itu hanya diketahui Ketua Umumnya, Budi Arie Setiadi. Termasuk kemungkinan Projo menitipkan putra Jokowi yang juga Wakil Presiden, Gibran Rakabuming.
“Bahwa dia mendukung Bapak Prabowo sambil akan bonceng sesuatu di belakangnya dengan menitip Pak Gibran, umpamanya, ya biasa-biasa saja. Kan itu strategi politik saja,” imbuh dia.
Said mengatakan dirinya juga tak mau tahu jika dukungan itu sebagai upaya perlindungan hukum usai nama Budi Arie sempat terseret kasus judi online. Dia meyakini Gerindra bukan partai kumpulan para kriminal.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu meyakini Gerindra akan tersinggung jika dijadikan tempat suaka hukum.
“Pasti Gerindra juga tidak mau. Gerindra itu ingin jadi partai sama dengan PDIP. Partai itu tempat berkumpulnya orang-orang yang mampu memberikan pemikiran-pemikiran yang hebat untuk kemajuan bangsa,” katanya.


















Discussion about this post