Suaranusantara.com- Hari ini Selasa 8 Oktober 2024 sejumlah mahasiswa menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Sayangnya, dalam aksi demo yang digelar mahasiswa, aparat kepolisian melakukan aksi penghadangan.
Aparat kepolisian berjaga-jaga dengan membentuk barisan guna menghadang aksi demonstrasi dari mahasiswa.
Penghadangan itu terjadi tepat di depan Senayan Park, tujuannya agar pergerakan mahasiswa yang melakukan aksi demo tidak bisa memasuki kawasan gedung DPR RI.
Alhasil mahasiswa merasa kecewa atas tindakan aparat kepolisian yang menghadang aksi mereka.
Mereka menyuarakan kekecewaan melalui orasinya tepat di depan aparat kepolisian yang menghadang.
“Mungkin anda hari ini ditugaskan oleh petinggi-petinggi negara yang hari ini membuat keresahan di republik indonesia untuk menjaga aksi kami” ujar orator masa aksi di depan Senayan Park pada Selasa 8 Oktober 2024.
Orator mengatakan bahwa aksi mahasiswa bukanlah untuk kekerasan melainkan membawa tuntutan yang ingin disampaikan.
“Hari ini kami disini tidak membawa senjata tajam, tidak membawa sebuah alat yang menyerang negara tetapi kami disini berasal dari mahasiswa yang membawa intelektual dan membawa tuntutan-tuntutan yang hari ini masih menjadi persoalan penting bagi bangsa Indonesia” tambahnya.
Selain itu, mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Yuken Hulu berujar bahwa tindakan penghadangan aparat dikarenakan pihaknya disebut tidak memberikan surat pemberitahuan demo.
Padahal mahasiswa sebelumnya sudah memberitahu tentang adanya aksi demo yang digelar hari ini.
“Dihalangi karena mereka bilang tidak ada surat pemberitahuan, padahal hal ini kita sudah memberikan surat pemberitahuan, dan sekarang dihadang tidak diperbolehkan masuk ke dalam DPR” ujar Yuken.
Aksi demo ini merupakan aksi nyata setelah digelarnya Kongres Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (KMPI) 2024 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur pada Senin, 7 oktober 2024.
Dalam seruannya, mahasiswa mengajak seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat untuk ikut aksi yang akan terus digelar jelang akhir jabatan Presiden Jokowi.
Mahasiswa mengatakan selama sepuluh tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden RI ada banyak dosa-dosa yang belum dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu, pada hari ini mahasiswa bersama pemuda seluruh Indonesia mengajak elemen masyarakat untuk turun ke jalan.
Discussion about this post