Suaranusantara.com- Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menepis soal hubungannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto bermusuhan.
Megawati mengaku bahwa hingg kini dirinya masih terus menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu, wah kayanya musuhan. Enggak! Enggak!” tegas Megawati saat menyampaikan pidato politik pada HUT ke 52 PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan 10 Januari 2024.
Kata Megawati, Prabowo dengan dirinya memiliki posisi yang sama yakni sama-sama sebagai ketua umum partai politik.
Prabowo diketahui merupakan Ketum Partai Gerindra dan Megawati Soekarnoputri, Ketum PDI Perjuangan.
Megawati yang mengaku masih berkomunikasi dengan Prabowo mengatakan dirinya sempat menanyakan terkait perasaan sebagai ketum yang di mana ada anak buahnya mendapat perlakuan tidak adil.
Mengingat saat ini, anak buah Megawati, Hasto Kristiyanto tengah terseret kasus Harun Masiku, mantan kader PDI Perjuangan yang masih buron.
Hasto pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Harun Masiku dengan dijerat dua perkara.
Megawati menilai bahwa hal yang menimpa Hasto selaku Sekjen PDI Perjuangan itu bukan murni penegakan hukum melainkan upaya politisasi hukum.
“Lha tapi saya bilang, ‘Mas, kita kan, saya ketua umum, kamu ketua umum, lihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum? Pasti perasaan kita sama,'” ungkapnya.
Presiden ke-5 RI ini kemudian menyinggung bahwa ia yang memasak nasi goreng untuk Prabowo dan Presiden RI itu pun mengaku menyukai masakan tersebut.
Namun, untuk saat ini, Megawati belum bisa memasak nasi goreng lagi untuk Prabowo karena sedang pusing memikirkan anak buahnya di PDI-P yang dipolitisasi.
“Lha iya lho, memangnya enggak boleh? Ya boleh. Tapi ini kan prinsip,” ungkap dia.
Oleh karena itu, Megawati menegaskan bahwa dirinya dan Prabowo berjalan masing-masing.
Walau berjalan masing-masing, Megawati berjanji tidak akan merusak pemerintahan yang kini dipimpin Prabowo.
Kata Megawati, jika dirinya ada perlu dengan Prabowo tak perlu keduanya bertemu langsung. Sebab, Ketum PDI Perjuangan itu akan mengutus orang untuk menemui Presiden RI itu.
Hal ini kata Megawati sebagai bagian dari strategi politik.
Mas, ngene wae, aku neng kene wae (Aku di sini saja). Situ di sono rame-rame. Apa aku ngerusuhi situ kan enggak. Kalau aku perlu situ kan ya enggak perlu ketemu to, aku bisa kok ngirim orang dan sampai (orang yang diutus Megawati). Gitu lho. Itu apa namanya, strategi politik,” pungkas dia.
Discussion about this post