Jakarta-SuaraNusantara
Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara soal Ahok. Menurutnya, Partai Demokrat tidak ingin masalah politik, sosial, dan agama yang terkait dengan kasus dugaan penistaan agama oleh calon gubernur DKI Jakarta (petahana), Basuki Purnama alias Ahok, menjadi tidak terkendali.
“Kami tidak ingin masalah politik, sosial, agama dan bahkan bisa jadi masalah keamanan ini tidak diselesaikan dengan baik, lepas kendali sehingga menimbulkan situasi lebih buruk. Kita ingin pemrintah bekerja baik, Pak Jokowi selesaikan tugas dengan baik untuk kita semua,” ujar SBY, dalam jumpa pers di kediamannya, di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).
SBY mengatakan, persoalan Ahok seharusnya tidak mengusik nasib rakyat dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia tetap berharap pemerintah Joko Widodo tetap bekerja dengan baik. “Jangan sampai nasib dan urusan 250 juta rakyat disandera urusan satu orang. Saya kira enggak benar kehidupan bernegara ini terganggu karena urusan satu orang yang tidak bisa kita selesaikan dengan benar, tepat dan bijak,” katanya.
Namun komentar SBY sendiri sebenarnya ibarat pisau bermata dua, sehingga tidak bisa dipastikan sebagai komentar yang menyejukkan atau justru semakin memanasi suasana. Sebab pada bagian yang lain SBY juga mempertanyakan kenapa di seluruh tanah air rakyat melakukan protes dan unjuk rasa. Tidak mungkin bila tidak ada sebab, katanya. “Barangkali mereka merasa tuntutannya tidak didengar. Kalau begitu sampai lebaran kuda tetap ada unjuk rasa itu. Mari kita bikin mudah urusan ini, jangan dipersulit,” ujarnya.
“Jadi kalau ingin negara kita tidak terbakar oleh amarah para penuntut keadilan, Pak Ahok mesti diproses secara hukum. Jangan sampai beliau dianggap kebal hukum, tidak boleh ada tudingan Pak Ahok tidak boleh disentuh (hukum),” sambungnya.
Intelijen Jangan Asal Tuduh
Dalam konferensi pers tersebut SBY membahas pula isu politik lainnya yang sedang hangat, menyusul bertemunya beberapa tokoh politik, seperti Presiden Jokowi yang bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan juga pertemuan dirinya dengan Wapres JK dan Menkopolhukam Wiranto. SBY juga mengatakan hangatnya situasi politik di Indonesia juga ditandai dengan banyaknya tokoh politik yang mengeluarkan statemen politik
“Akhir-akhir ini politik di negeri kita menghangat bukan hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh Tanah Air. Hari-hari ini banyak pertemuan politik, misal Presiden Jokowi bertemu dengan Pak Prabowo, Kemarin saya bertemu dengan Pak Jusuf Kalla dan Pak Wiranto dan banyak lagi saya pantau pertemuan-pertemuan politik, banyak juga tokoh politik yang mengeluarkan statement, termasuk statement yang dikatakan tokoh-tokoh politik, saya memandang itu baik,” kata SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat ini meminta, jika ada pertemuan-pertemuan tokoh politik yang tidak masuk koalisi pemerintahan saat ini, jangan dicurigai. “Intelijen harus akurat, jangan berkembang menjadi intelijen yang ngawur dan asal tuduh. Saya kira bukan intelijen seperti itu yang harus hadir di NKRI,” kata SBY
Dalam konferensi pers ini, SBY didampingi sang istri, Ani Yudhoyono, anak bungsunya, Edy Baskoro Yudhoyono, Roy Suryo, Syarif Hasan, dan beberapa petinggi Partai Demokrat lainnya. (fajar)