Suaranusantara.com – Sandiaga Uno, yang merupakan Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memberikan pujian kepada Presiden Jokowi dengan menggunakan pepatah Jawa.
Hal ini ia lakukan sebagai tanggapan atas kritikan yang dilontarkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok terhadap kinerja Jokowi.
Sandiaga mengatakan, ia mengikuti prinsip “mikul dhuwur mendhem jero” dalam menilai pemimpin.
Artinya, ia akan menonjolkan kebaikan dan menutupi kekurangan. Ia menegaskan, Jokowi adalah pemimpin yang baik dan cepat dalam mengambil keputusan.
“Pak Jokowi ini kan dulu senior kita waktu saya tugas di Pemprov DKI, saya mengusung mikul dhuwur mendhem jero,” ujar Sandiaga setelah mengikuti Pelatihan Kemasan & Digital Marketing di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (8/2).
“Bahwa kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan. Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi,” sambung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia ini.
Salah satu contoh kinerja Jokowi yang diapresiasi Sandiaga adalah respons cepat Jokowi dalam menangani polemik penyesuaian pajak hiburan.
“Saya bertugas di kabinet Pak Jokowi sudah tahun keempat, beliau ini sangat cepat bekerja. Contohnya pajak hiburan kemarin menjadi suatu polemik, masyarakat mengeluh,” kata Sandiaga.
Pak Jokowi langsung bekerja, memanggil para pembantunya, salah satunya kami dari Kemenparekraf yang langsung memberikan keputusan agar kebangkitan pariwisata, hiburan, dan ekonomi Indonesia ini terus berjalan,” tambahnya.
Sandiaga juga menyoroti kenaikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen sebagai bukti kerja efektif Jokowi.
Ia mengatakan, Jokowi telah berhasil memimpin Indonesia selama hampir 10 tahun dengan kerja sama semua elemen.
“Angka 5 persen dari pertumbuhuan [ekonomi] kita ini itu menunjukkan bahwa Pak Jokowi efektif bekerja. Jadi menurut saya harus akui keberhasilan hampir 10 tahun dari pemerintahan Pak Jokowi ini karena semua elemen kompak bekerja di bawah komando beliau,” jelasnya.
Sandiaga mengingatkan pentingnya mengedepankan “mikul dhuwur mendhem jero” di saat kampanye. Ia berharap, semua pihak tidak saling menjatuhkan, tetapi fokus menonjolkan kebaikan Ganjar-Mahfud.
“Mikul dhuwur mendhem jero, itu yang harus kita kedepankan saat-saat kampanye seperti ini. Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik dari pada yang kita dukung. Jadi Pak Ganjar dan Pak Mahfud, sangat dekat dengan rakyat, juga bisa mencipatakan lapangan kerja sehinga kerja mudah, harga-harga sembako murah, pemerintah yang bersih dan bebas korupsi, itu yang harus kita tonjolkan,” pungkasnya.
Discussion about this post