
Jakarta-SuaraNusantara
Almarhum Choirul Huda meninggalkan kenangan tersendiri bagi pecinta bola tanah air, khususnya publik Lamongan, Jawa Timur. Di usianya yang tidak muda lagi, 38 tahun, dia merupakan salah satu kiper senior di tanah air yang tenaganya ternyata masih sangat dibutuhkan klubnya.
Berbeda dengan pemain lain yang sering gonta-ganti klub, sepanjang kariernya sebagai pemain sepak bola profesional sejak tahun 1999, Choirul hanya bermain untuk Persela Lamongan. Tahun ini, sudah 18 tahun dia mengabdikan tenaganya di klub yang punya nama panjang Persatuan Sepak Bola Lamongan dan berjuluk Laskar Joko Tingkir itu.
Bukan tanpa alasan bila Choirul Huda senang membela Persela Lamongan, sebab dia sendiri merupakan putra asli Lamongan. Choirul yang bertinggi 1,81 m dan berat 78 kg ini lahir di Lamongan pada 2 Juni 1979.
Selain berprofesi sebagai atlet profesional, Choirul merupakan juga bekerja sebagai PNS di Pemerintah Kabupaten Lamongan sejak tahun 2002. Karena pendidikan formalnya hanya setingkat SMA, karir Choirul sebagai PNS mentok di golongan IIC.
Itu sebabnya dia sempat mengutarakan keinginan kuliah untuk mendukung karirnya sebagai pegawai negeri. Namun sampai nafasnya terhenti, keinginan itu tidak pernah terwujud lantaran kesibukannya membela Persela dan pekerjaan sehari-harinya sebagai PNS.
Choirul tidak pernah menjadi kiper andalan tim nasional Indonesia, namun dia tercatat pernah memperkuat timnas di dua pertandingan persahabatan pada tahun 2014 dan 2015 serta Asian Cup Qualification pada tahun 2015.
Jelang laga melawan Semen Padang yang ternyata menjadi laga terakhirnya, Chorul sempat meminta perlengkapan olahraga serba baru pada manajemen klubnya, bahkan sampai kaos kaki pun dia minta yang baru. Tidak ada seorang pun yang menyangka bila permintaan tersebut akan menjadi permintaan terakhir sang kiper legenda.
Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Basuki Rahmat No.66, Lamongan, dan dishalati di Masjid Agung Lamongan, jenazah Choirul Huda langsung dimakamkan Minggu (15/10/2017) malam ini, di kompleks makam Pagerwojo yang berlokasi tak jauh dari kediamannya.
Selain pihak keluarga, LA Mania beserta para pemain, pelatih, dan ofisial Persela juga turut serta dalam prosesi sebagai penghormatan terakhir kepada Choirul Huda. Terlihat juga Bupati Fadeli dan jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan dalam prosesi tersebut.
“Mewakili masyarakat Lamongan pada umumnya, saya mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi Choirul Huda semasa hidupnya, yang turut serta memajukan Persela dan membuat warga Lamongan bangga,” kata Fadeli.
Selamat jalan Choirul Huda….
Penulis: Yono D