Suaranusantara.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai pelaksanaan uji coba tilang emisi pada tanggal Jumat (25/8/2023). Uji coba ini berlangsung selama enam hari, setelah itu sanksi tilang akan diberlakukan mulai tanggal 1 September hingga 30 November 2023.
Kendaraan yang tidak lulus uji emisi akan dikenai sanksi tilang, dengan biaya tilang sebesar Rp 250.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 500.000 untuk kendaraan roda empat. Mekanisme penilangan akan dilakukan seperti penindakan pelanggaran lalu lintas biasanya.
Saat ini, salah satu parameter yang diukur dalam uji emisi mesin diesel adalah opasitas atau kadar kepekatan gas buang. Menurut Kepala Bengkel Toyota Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan, Sapta Agung Nugraha, opasitas yang tinggi menunjukkan gas buang yang dikeluarkan oleh mesin diesel cenderung pekat dan kotor.
Baca Juga :Â Jadwal dan Siaran Langsung Apriyani/Fadia Melangkah ke Final BWF World Championships 2023
Dia menjelaskan bahwa tingkat kepekatan asap buang pada mesin diesel banyak dipengaruhi oleh faktor seperti filter udara yang kotor, kualitas bahan bakar (solar) yang kurang tepat, kalibrasi pompa injeksi yang tidak benar, dan kondisi catalytic converter yang sudah rusak atau tidak optimal dalam menyaring polutan.
Sapta Agung Nugraha menyarankan beberapa langkah untuk menjaga mesin diesel agar lulus uji emisi. Pemilik kendaraan perlu memperhatikan kualitas bahan bakar (solar), menjaga kebersihan saringan udara, memastikan kondisi pompa injeksi atau injektor tetap bersih, serta menjaga kondisi catalytic converter.
Pemeliharaan rutin ini akan membantu menjaga performa mesin dan emisi gas buang kendaraan tetap dalam batas yang diizinkan.
Baca Juga :Â FIFA Melakukan Skorsing Terhadap Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol Akibat Insiden Ciuman yang Kontroversial
Mitsubishi Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya memeriksa kondisi injektor pada mobil diesel agar bisa lolos uji emisi. Injektor cenderung mudah tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terkandung dalam bahan bakar (solar).
Jika injektor mulai tersumbat, penyemprotan bahan bakar tidak akan optimal, mengakibatkan penurunan performa mesin dan efisiensi bahan bakar yang buruk. Injektor yang tersumbat juga dapat menghasilkan asap hitam yang mempengaruhi kualitas emisi gas buang.(KMl)
Discussion about this post