Suaranusantara.com- Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid MA, atau HNW mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Rahmah El Yunusiyah.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada tokoh Perempuan dari ranah Minang itu juga terasa istimewa, karena diberikan berbarengan dengan ulang tahun Provinsi Sumatera Barat yang ke 80.
“Rahmah El Yunusiah adalah tokoh perempuan pejuang diberbagai medan; sosial, kemerdekaan, dan pendidikan. Bahkan sebagai pendiri Sekolah/Pesantren Diniyah Putri Padang Panjang, beliau diapresiasi oleh Rektor Universitas alAzhar Mesir saat mengunjunginya di Padang Panjang tahun 1955. Dari kunjungan itu Rektor alAzhar terinspirasi mendirikan Fakultas khusus perempuan di Universitas AlAzhar Mesir. Dan atas jasanya itu, Universitas alAzhar menganugrahi gelar Syaikhah sehingga Rahmah alYunusiyah menjadi wanita muslim pertama di dunia yang mendapat gelar kehormatan Syekhah dari Al Azhar, tahun 1957″ujar HNW
“Rahmah el Yunusiyah menjadi tokoh Minang yang berpengaruh dikancah dunia Islam, setelah sebelumnya ada Syaikh Ahmad Khatib alMinangkabawi yang menjadi Imam di masjid Haram Mekah dan menjadi Guru bagi KH Ahmad Dahlan dsn KH Hasyim Asyari (pendiri Muhammadiysh dan NU), kemudian juga tampil Syaikh Yasin Padang yang sangat terkenal di dunia internasional sebagai Ulama ahli dalam bidang Hadits. Ranah Minang juga dikenal sebagai asal dari banyak pahlawan bangsa seperti Bung Hatta, Yamin, Sutan Sahrir, M Natsir dan Buya Hamka. Mudah-mudahan semangat keulamaan, ketokohan dan kenegarawanan yang membawa nama harum tersebut senantiasa hadir dan bisa dilanjutkan oleh warga Sumatera Barat di tingkat nasional maupun di kancah dunia internasional. Dan pemberian gelar pahlawan nasional dan penyelenggaraan Konferensi Internasional tentang Wakaf, adalah salah satu momentum yang penting dimaksimalkan,” tambahnya
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid saat memberi sambutan pada jamuan makan malam Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, di Ruang Auditorium Pemprov Sumbar, Jumat (14/11/2025). Jamuan makan malam itu dilakukan Gubernur Sumbar kepada peserta dan pembicara Konferensi Wakaf Internasional yang akan berlangsung di Kota Padang 15-16 November 2025. Konferensi Wakaf Internasional itu membahas tema Wakaf Untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Menyinggung soal wakaf, HNW mengingatkan potensinya sangat besar. Di Indonesia setiap tahun potensi wakaf mencapai Rp2000 triliun. Sementara wakaf dalam bentuk uang, setiap tahun potensinya mencapai Rp181 triliun, tetapi yang sudah bisa diakses baru sebesar Rp3,5 triliun. Apalagi jika digabungkan dengan potensi wakaf dunia internasional.
Wakaf menurut Hidayat adalah sesuatu yang mampu menghubungkan seluruh umat Islam di dunia, baik karena potensi maupun unsur sejarahnya, sekaligus membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan Lil alamin. Islam mampu menjadi solusi dari berbagai persoalan dunia, termasuk masalah ekonomi.
“Khusus bagi Indonesia, bila potensi wakaf itu dikelola dengan baik, banyak persoalan berbangsa dan bernegara yang bisa diselesaikan termasuk masalah ekonomi bangsa Indonesia,” ujar HNW.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutannya sebagai tuan rumah, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berharap silaturrahim yang terjalin melalui konferensi internasional, ini bisa diwujudkan dalam bentuk kerjasama yang lebih baik, khususnya dengan masyarakat Sumbar. Agar, potensi wakaf yang sangat besar itu bisa menghadirkan solusi, bagi persoalan yang masih dihadapi masyarakat.
“Semoga acara ini mampu menghidupkan kembali semangat ekonomi umat dan peradaban. Melalui konferensi, ini kami juga ingin mengembangkan kembali semangat ekonomi syariah sesuai dengan prinsip yang sudah berlaku lama menjadi adat di Minang yaitu adat basandi syara, syara basandi KitabuLlah. Karena sesungguhnya, Islam adalah landasan berbuat dan berfikir, menjadi solusi dan rahmatan lil alamin,” ujar Mahyeldi Ansharullah.


















Discussion about this post