Suaranusantara.com – Aksi demonstrasi yang digelar oleh puluhan mahasiswa beralmamater biru dongker di depan Balai Kota DKI Jakarta berujung ricuh.
Dari pantauan Suaranusantara di depan Balai Kota Jakarta Rabu (21/5/2025) pukul 16.50 WIB, massa aksi ini tampak berkumpul dan membuat keributan di depan pintu masuk Balai Kota.
Para massa aksi ini tidak membawa atribut demonstrasi seperti umumnya, sehingga tidak diketahui apa tuntutannya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, saat menangani massa aksi mengatakan bahwa demonstrasi itu berkaitan dengan isu Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, pihaknya harus membubarkannya dikarenakan terjadi kericuhan, sehingga membuat situasi mahasiswa dengan aparat kepolisian menjadi memanas.
Bahkan, pihak kepolisian sampai menangkap paksa sekitar 60 pendemo.
“Tidak seperti ini kalian melakukan aksi, bukan seperti ini membela HAM,” kata Kombes Susatyo saat mencoba berdialog dengan koordinator aksi di depan Balai Kota.
Upaya komunikasi itu tak berlangsung mulus. Susatyo menyatakan bahwa tindakan para mahasiswa sudah melampaui batas karena melakukan kekerasan terhadap aparat yang berjaga.
“Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” ucapnya.
Lebih lanjut, Susatyo menekankan bahwa pihaknya tak anti-demonstrasi, namun tetap harus ada aturan yang dipatuhi.
Karena situasi makin tak terkendali, Susatyo memerintahkan anak buahnya untuk mengevakuasi para mahasiswa ke mobil tahanan.
“Jangan melawan, ayo masuk ke mobil tahanan satu per satu, ayo masuk. Bawa mereka, jangan melawan,” katanya.
Discussion about this post