Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menilai Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) setengah hati terkait rencana pembukaan Jalan Perimeter Selatan jalur M1.
“Kaya ikhlas enggak ikhlas dari PT AP II itu. Permasalahannya, Perimeter Selatan digunakan Kereta Batuceper-Bandara, kalau kita diberikan akses enggak bisa kita sendiri, harus melibatkan PT Railink, gerbangnya koordinasi Avsec PT AP II, pertanyaannya mau sampai kapan dilempar-lempar?” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang, Andika Nugraha, Selasa (16/4/2019).
Dishub meminta AP II serius terkait hal itu lantaran kebutuhan masyarakat Kota Tangerang terhadap pembukaan jalur tersebut sudah sangat mendesak.
“Kami maunya jalur M1 Perimeter Selatan dibuka, karena simpul kemacetan akibat akses yang hanya satu sangat merugikan masyarakat, karena yang menggunakan jalur itu bukan hanya warga Kota Tangerang, tapi Kabupaten Tangerang, dan bahkan Tangerang Selatan melintas di pintu Jalan Pajang, Benda,” beber Andika.
Menurutnya, kunci terealisasinya pembukaan jalur M1 Perimeter Selatan merupakan kerja sama semua pihak. Pemkot ujar siap membantu apabila pihak AP II dan PT Railink membutuhkan petugas untuk menjaga gerbang pintu perlintasan Kereta Bandara.
“Kalau ngomongin kebutuhan masyarakat ya sudah, akses dibuka dari jam 5 sampai 9 pagi, dan jam 4 sore sampai 8 malam akses Tangerang di peak hour. Ini perlu ada kerja sama intens beberapa pihak; dari pemerintah kota, Railink, dan AP II, enggak bisa kita sendiri, bagaimana kita tahu kereta Batuceper berangkat dari bandara, berapa lama durasinya, kan mereka yang tahu,” jelasnya.
Untuk diketahui, akses jalur M1 Perimeter Selatan batal dibuka pada awal Maret 2019 lalu. Hal tersebut dikarenakan AP II belum mendapatkan izin keselamatan dari Dirjen Perkeretaapian Kemenhub.(aul/and)
Discussion about this post