Suaranusantara.com- Investasi dalam jumlah besar kembali terjadi di pasar modal. Kali ini, Happy Hapsoro menambah kepemilikan sahamnya di PT Singaraja Putra Tbk (SINI), menjadikannya sebagai salah satu pemegang saham utama.
Perubahan kepemilikan ini diyakini akan membawa pengaruh signifikan terhadap arah kebijakan perusahaan ke depan.
Pembelian ini dilakukan langsung dari Batubara Development Pte Ltd (BBD) dengan harga Rp 1.000 per saham. Dengan total transaksi mencapai Rp 43,29 miliar, langkah ini menambah dominasi Hapsoro dalam kepemilikan perusahaan tersebut.
Tak hanya itu, dalam transaksi terpisah, BBD juga melego 28,86 juta saham SINI kepada PT Autum Prima Indonesia (API), yang sebelumnya sudah memiliki 144,3 juta saham di perusahaan tersebut.
Sama seperti transaksi dengan Hapsoro, saham yang dilepas ke API juga dihargai Rp 1.000 per lembar. Secara keseluruhan, BBD menjual 72,15 juta saham dari kepemilikan awalnya yang berjumlah 150,18 juta saham.
Setelah transaksi ini, struktur kepemilikan saham di SINI mengalami perubahan signifikan. BBD kini memiliki 36% saham, sementara API menguasai 16,22%. Sementara itu, Happy Hapsoro melalui PT Basis Energi Prima (BEP) memegang 12% saham dan secara langsung memiliki tambahan 9% saham. Dengan demikian, total kepemilikan Hapsoro dan BEP di SINI mencapai 21%, sementara pengendali perusahaan secara keseluruhan memegang 73,22% saham.
Menurut Direktur PT Singaraja Putra Tbk, Amir Antolis, transaksi ini tidak mengubah struktur modal, total saham, serta kepemilikan pengendali dan penerima manfaat akhir perusahaan.
Data per 28 Februari 2025 menunjukkan bahwa penerima manfaat utama dari SINI tetap terdiri dari Limas Ananto, Hendrikus Yulidar Putra Karim, dan Happy Hapsoro.
Meski terjadi pergerakan besar dalam kepemilikan saham, harga saham SINI justru mengalami pelemahan. Pada perdagangan terakhir, saham ini turun 4,27% menjadi Rp 2.240 per lembar. Secara year to date (ytd), saham SINI telah anjlok hingga 55,20%.
Discussion about this post