
Gunungsitoli – SuaraNusantara
Sejak 2 bulan terakhir terjadi lonjakan pengunjung ke Pulau Nias dalam bentuk grup series stay, dari Jakarta maupun Medan. Rata-rata mereka menghabiskan waktu 4 hari 3 malam atau 3 hari 2 malam di Pulau Nias.
“Seat load factor penumpang GI sejak September – Oktober 2016, rata-rata di atas 80 (penumpang). Sebelumnya 70 – 75. Yang pasti grup series memang sudah sering datang,” ujar Sales and Service Office Manager Garuda Indonesia (GI) Gunungsitoli, Benny, baru-baru ini.
Menurut Benny, lonjakan penumpang ke Pulau Nias terlihat pada waktu Pembukaan Pesta Ya’ahowu di Telukdalam, Nias Selatan, pada 17 September 2016.
Benny berharap, di tahun 2017 mendatang bisa lebih banyak lagi acara-acara seni dan budaya digelar di Pulau Nias agar pariwisata Nias makin dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Dia yakin bila wisatawan sudah mengenal obyek-obyek wisata Nias, maka angka kunjungan akan meningkat dengan sendirinya.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Nias, pemerintah berencana meningkatkan kondisi bandara Binaka sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar. “Landasan penerbangan mau diperpanjang landasan hampir 450 m, berarti pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737- 400 atau Boeing 737- 500 bisa mendarat. Sehingga diharapkan semakin banyak turis asing masuk,” ujar Menko Maritim Luhut B. Panjaitan saat pembukaan Pesta Yaahouw, Sabtu (17/9/2016) silam.
Dari bandara, dengan perjalanan bermobil selama 2-3 jam, wisatawan sudah bisa mencapai lokasi wisata. “Dan nanti juga ada heli, sehingga kita berharap dalam 2 -3 tahun ke depan ini sudah jadi, Karena presiden sudah menargetkan penerimaan turis kita tahun 2019 mencapai 20 miliar dolar,” ujarnya.
Garuda Buka Destinasi Baru di Nabire
Di tempat terpisah, sejalan dengan program pengembangan jaringan yang berkelanjutan, pada kuartal ke-3 tahun 2016 ini, Garuda Indonesia membuka destinasi baru di wilayah timur Indonesia yaitu Nabire, yang dilayani dengan penerbangan dari Biak, dan rute penerbangan ke Maumere yang dilayani dengan penerbangan dari Denpasar. Pembukaan rute baru ini merupakan upaya dalam meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia sekaligus memperkuat jaringan penerbangan di pasar domestik.
“Masih ada waktu untuk memaksimalkan potensi yang ada di peak season akhir tahun ini. Kami optimis pertumbuhan positif bisa terus kami raih di tahun-tahun mendatang, termasuk rencana pengembangan jaringan internasional dalam waktu dekat ini” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, Garuda Indonesia Grup mengoperasikan sebanyak 194 pesawat terdiri dari sepuluh pesawat Boeing 777-300ER, 25 pesawat Airbus A330-200/300, dua pesawat Boeing 747-400, 76 pesawat Boeing 737-800NG, 18 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 15 pesawat ATR72-600 (total 146 pesawat Garuda Indonesia), dan 40 pesawat Airbus A320 dan 8 pesawat Boeing 737-300/500 (total 48 pesawat Citilink), dengan rata-rata usia pesawat sebesar 4,6 tahun. (Fajar)