Suaranusantara.com- Donald Trump mungkin sudah dikenal publik sebagai salah satu tokoh politik paling kontroversial, tetapi cerita baru justru datang dari JD Vance.
Wakil Presiden terpilih ini menjadi simbol generasi baru di pemerintahan AS, sekaligus mencetak sejarah sebagai milenial pertama dari partai besar yang menjabat di Gedung Putih.
Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1/2024) di Capitol Rotunda, Washington D.C. Ia mengawali masa jabatan keduanya setelah berhasil memenangkan pemilihan presiden 2024.
Trump, yang diusung oleh Partai Republik, mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris dengan meraih 312 suara elektoral—jauh di atas ambang batas minimum 270 suara yang diperlukan untuk menjadi presiden.
Masa jabatan Trump untuk periode 2025–2029 ini menghadirkan nama baru di Gedung Putih, yaitu JD Vance, yang mendampinginya sebagai Wakil Presiden. JD Vance, seorang politisi dari Partai Republik, merupakan tokoh muda yang mencuri perhatian publik. Pada usia 40 tahun, ia menjadi salah satu wakil presiden termuda dalam sejarah Amerika Serikat.
Dalam catatan sejarah, ia adalah wakil presiden termuda ketiga, setelah John C. Breckinridge yang menjabat pada usia 36 tahun dan Richard Nixon yang dilantik saat berusia 40 tahun 11 hari.
Kemenangan pasangan Donald Trump dan JD Vance membawa angin segar bagi Partai Republik setelah melalui persaingan ketat di Pilpres 2024. Dilansir dari Kompas.com, JD Vance juga menjadi milenial pertama dari partai besar yang menjabat sebagai wakil presiden. Dengan rekam jejak politiknya yang menjanjikan, Vance dipandang sebagai generasi baru pemimpin di kancah politik AS.
Pelantikan JD Vance sebagai Wakil Presiden tak hanya menandai era baru kepemimpinan bersama Donald Trump, tetapi juga memicu optimisme di kalangan generasi muda Amerika.
Kini, dengan pengalaman dan visi yang segar, pasangan ini diharapkan mampu membawa perubahan dan menghadapi tantangan global dalam empat tahun mendatang.
Discussion about this post