Suaranusantara.com – Bayi menangis adalah hal yang umum dan merupakan cara komunikasi mereka dengan dunia di sekitarnya.
Beberapa penyebab umum bayi menangis meliputi lapar, kenyamanan fisik yang terganggu (seperti kotoran popok atau rasa tidak nyaman), kelelahan, rasa sakit atau ketidaknyamanan (seperti kolik atau gangguan pencernaan), keinginan untuk bergendong, atau keinginan untuk berinteraksi dan mendapatkan perhatian.
Namun, ada beberapa penyebab yang jarang diketahui oleh banyak orang yang juga dapat menyebabkan bayi menangis. Berikut adalah beberapa contoh penyebab yang mungkin kurang diketahui:
- Refluks gastroesofageal (GER)
Ini adalah kondisi di mana isi lambung naik ke kerongkongan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri pada bayi. Ini bisa menjadi penyebab menangis berlebihan setelah makan atau berbaring. - Alergi makanan
Beberapa bayi mungkin mengalami reaksi alergi terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu (jika bayi masih menyusui) atau oleh bayi sendiri jika sudah memulai makanan padat. Reaksi alergi ini bisa menyebabkan bayi menangis, merasa tidak nyaman, atau mengalami masalah pencernaan. - Gangguan sensorik
Beberapa bayi mungkin memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensorik seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Rangsangan yang berlebihan dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dan menangis. - Infeksi telinga atau saluran napas atas
Infeksi telinga atau saluran napas atas seperti pilek atau radang tenggorokan bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, sakit, atau sulit bernapas. Ini bisa menjadi penyebab menangis berlebihan dan rewel. - Refluks laringofaringeal (LPR)
Ini adalah kondisi di mana isi lambung naik ke saluran napas bagian atas dan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan bayi. Ini dapat menjadi penyebab bayi menangis setelah makan atau saat berbaring.(red)
Discussion about this post