Suaranusantara.com- Setiap tahun, Hari Valentine selalu dirayakan dengan penuh kebahagiaan. Pasangan berbagi momen spesial, memberikan kejutan, dan saling mengungkapkan rasa cinta.
Namun, di balik kemeriahan ini, ada sejarah panjang yang penuh dengan air mata dan perjuangan. Bagaimana sebuah kisah dari abad ke-3 Masehi bisa berkembang menjadi perayaan cinta yang dikenal di seluruh dunia?
Sejarah Hari Valentine berawal dari kisah seorang pendeta bernama Santo Valentine yang hidup pada abad ke-3 Masehi di Kota Terni, Italia. Kala itu, Kekaisaran Romawi dipimpin oleh Kaisar Claudius II yang mengeluarkan kebijakan melarang pria lajang untuk menikah.
Sang Kaisar meyakini bahwa laki-laki yang belum menikah lebih cocok menjadi prajurit perang yang kuat dan tidak terbebani oleh urusan keluarga.
Namun, Santo Valentine menolak aturan tersebut. Baginya, setiap orang berhak untuk mencintai dan menikahi orang yang mereka sayangi. Diam-diam, ia menikahkan pasangan muda-mudi secara sembunyi-sembunyi. Sayangnya, aksi mulia ini tercium oleh pihak kekaisaran, yang kemudian menangkap dan menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Selama mendekam di penjara, Santo Valentine tetap menunjukkan belas kasihnya. Ia bahkan berusaha menyembuhkan seorang gadis tunanetra yang merupakan putri kepala sipir penjara. Keajaiban pun terjadi, gadis itu akhirnya dapat melihat kembali.
Tak hanya menyembuhkan, Valentine juga menuliskan sepucuk surat untuk gadis tersebut sebelum ajal menjemputnya. Dalam suratnya, ia menuliskan kata-kata yang kini menjadi ikonik: “From your Valentine” atau “Dari Valentine-mu”.
Pada 14 Februari 269 Masehi, Santo Valentine dieksekusi mati. Kisahnya kemudian dikenang sebagai simbol cinta sejati yang tidak bisa dikalahkan oleh kekuasaan. Beberapa abad setelah kematiannya, tradisi menulis surat cinta mulai berkembang di Eropa. Hingga abad ke-17, kebiasaan ini semakin populer dan menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Seiring berjalannya waktu, Hari Valentine menjadi momen spesial bagi banyak orang di seluruh dunia. Kini, perayaan ini tidak hanya dilakukan oleh pasangan kekasih, tetapi juga oleh keluarga dan sahabat yang ingin saling mengungkapkan kasih sayang. Walau berawal dari tragedi, Valentine tetap hidup sebagai simbol cinta yang tak lekang oleh zaman.
Sumber: Beberapa sumber
Discussion about this post