Suaranusantara.com- Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, mengungkapkan bahwa untuk mendukung kelancaran Operasi Ketupat 2025, sekitar 93.000 personel akan diterjunkan. Selain itu, berbagai pos seperti pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu akan disebar di seluruh Indonesia.
Agus menjelaskan bahwa jumlah personel yang terlibat belum termasuk pihak-pihak terkait lainnya. Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan dan pengawasan ketat terhadap titik-titik rawan, terutama di area black spot dan trouble spot, yang menjadi fokus utama pengamanan.
Ia menambahkan bahwa daerah-daerah tersebut akan diawasi lebih intensif, terutama pada H+2 Lebaran, ketika diperkirakan arus lalu lintas akan sangat padat.
Operasi Ketupat 2025 juga dihadapkan pada situasi yang unik, yakni adanya irisan antara pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan arus mudik. Agus menjelaskan bahwa pengaturan lalu lintas dari Banyuwangi menuju Ketapang dan Bali akan mulai dilakukan sejak 28 Maret 2025, dengan penutupan akses menuju Bali sebagai bagian dari pengaturan lalu lintas yang telah disiapkan.
Kakorlantas mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik, menghindari risiko terjadinya kecelakaan. Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Bersama operasional kendaraan besar sumbu 3 untuk tidak beroperasi baik di jalan tol dan di jalan nasional.
“Kami semua mengharapkan untuk tidak mudik dengan roda dua ya karena rentan kecelakaan. Pemerintah melalui SKB operasional kendaraan besar sumbu 3 untuk tidak beroperasi selama operasi baik itu di jalan tol dan di jalan nasional,” jelasnya.
Menurutnya, lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa sehingga jadikan mudik ini momentum memeriahkan kebangsaan untuk tertib dalam berlalu lintas.
“Lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa jadi mudik ini momentum memeriahkan kebangsaan kita bahwa kita tertib atau tidak kalau ini tertib aman nyaman bahagia pada saat mudik,” tambahnya.
Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah Work From Anywhere (WFA), yang diharapkan dapat membantu pemudik untuk berangkat lebih awal dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas.
“Kami juga berharap masyarakat bisa memanfaatkan kebijakan ganjil-genap untuk memilih waktu keberangkatan mereka dan mengurangi kepadatan,” kata Kakorlantas.
Kakorlantas mengimbau kepada para pemudik agar menyiapkan kendaraannya dari kendaraan yang berkeselamatan, dengan mengecek ban, olinya, wiper, termasuk kesiapsiagaan kesehatan pengemudi.
“Kami mengharapkan para pemudik di samping mempersiapkan kendaraan kesehatan manakala menggunakan jasa angkutan gunakan jasa angkutan yang aman yang resmi yang betul-betul jangan menggunakan travel gelap, kalau menggunakan moda transportasi yang nyaman baik itu di udara darat laut tentunya yang terbaik untuk keselamatan,” pungkasnya.
Discussion about this post