Suaranusantara.com- Pencopotan kemudian tak berapa lama dalam hitungan dua hari dibatalkan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo mendapat sorotan dari publik.
Terlebih, Letjen Kunto Arief Wibowo diketahui merupakan anak dari Wakil Presiden periode 1993-1998 Try Sutrisno. Di mana Try pada beberapa waktu lalu ikut mendukung makzulkan Gibran Rakabuming Raka dari Wakil Presiden (Wapres) RI.
Try Sutrisno diketahui ikut menandatangi pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan TNI. Selang beberapa lama, sang anak Letjen Kunto Arief Wibowo dimutasi oleh Panglima TNI Agus Subiyanto.
Letjen Kunto Arief Wibowo mulanya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I). Lalu dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Angkatan Darat. Mutasi itu tertanggal 29 April 2025.
Posisi Letjen Kunto Arief Wibowo itu digantikan oleh eks ajudan Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi, Laksamana Madya Hersan.
Namun, pada 1 Mei 2025 Panglima TNI membatalkan mutasi terhadap Letjen Kunto Arief Wibowo yang tertuang dalam surat keputusan bernomor Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.a/IV/2025 yang dikeluarkan pada 30 April 2025.
“Dengan demikian, Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 telah diadakan perubahan,” tulis salinan perubahan mutasi TNI yang dikutip, Sabtu 3 Mei 2025.
Pengamat Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyebutkan bahwa copot batalnya mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo seperti ada dinamika tarik menarik kekuasaan antara Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dengan adanya copot batalnya mutasi, maka terlihat semakin terbuka dan tidak bisa disembunyikan lagi dari publik.
“Publik menduga, pencopotan ini tidak lepas dari manuver politik Jokowi, yang merasa tersinggung dengan dukungan Jenderal (Purn) Try Sutrisno kepada para purnawirawan yang mengusulkan pemakzulan terhadap Gibran Rakabuming Raka,” ujar Anthony dikutip pada Sabtu 3 Mei 2025.
Menurut pendapat Anthony, Kunto yang merupakan putra Jenderal Try Sutrisno, keputusan tersebut menunjukkan politik balas dendam dan sandera yang dilakukan Jokowi.
“Ini kelicikan politik. Seolah pendapat bebas dari sang ayah harus dibayar oleh si anak yang masih aktif di TNI. Padahal, keduanya adalah individu merdeka yang tidak bisa saling dimintai tanggung jawab,” tegasnya.
Namun, Anthony melihat bahwa Presiden Prabowo tidak tinggal diam. Ia menyebut Prabowo mulai menunjukkan taringnya sebagai pemimpin dengan sikap yang terukur namun menggebrak.
“Di panggung buruh, Prabowo bahkan sempat melontarkan candaan bahwa tidak akan mengganti Panglima TNI dan Kapolri dalam waktu dekat,” Anthony menuturkan.
Namun, selang dua hari usai terbit surat mutasi, Panglima TNI kemudian membatalkannya.
“Tapi ternyata, satu hari setelah pencopotan Letjen Kunto, muncul surat pembatalan dari Panglima TNI pada 30 April 2025,” tambahnya.
Anthony menilai pembatalan pencopotan jabatan Letjen Kunto tersebut bukanlah keputusan biasa.
“Publik bertanya-tanya, siapa kekuatan besar di balik pembatalan itu? Tidak lain dan tidak bukan, Presiden Prabowo,” tandasnya.
Anthony bilang, ini menandai langkah Prabowo dalam mengendalikan jalannya pemerintahan dan menahan intervensi dari pihak-pihak tertentu, termasuk mantan presiden sekalipun.
“Pelan tapi pasti, Prabowo nampaknya punya agenda sendiri. Dan kini, Jokowi tinggal menunggu waktu,” pungkasnya.
Discussion about this post