Suaranusantara.com- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom mengatakan bahwa dalam proses pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dilakukan upaya-upaya yakni dengan pendekatan strategis.
Pendekatan strategis ini, kata Marthinus harus tepat sasaran agar efektif dalam menekan tingkat ancaman narkoba.
“Ya sesuai dengan strategi yang BNN laksanakan hari ini, 6 strategi,” ujarnya pada Senin 5 Mei 2025 di Kompleks Parlemen DPR, Senayan Jakarta.
Marthinus pun menjabarkan enam strategi pendekatan dalam P4GN di antaranya penguatan kolaborasi, intelijen P4GN, wilayah pesisir dan perbatasan negara, tematik dan ikonik. Kemudian satu strategi tambahan, yaitu penguatan sumber daya dan infrastruktur.
“Strategi yang pertama adalah kolaborasi, yang kedua adalah penguatan intelijen, yang ketiga adalah penguatan ketahanan masyarakat pesisir perbatasan, kemudian bekerja sama dengan negara-negara perbatasan dan negara-negara di mana sumber narkoba itu ada,” ujarnya lagi.
Lalu Marthinus melanjutkan strategi yang ke lima di mana tematik dan ikonik untuk daerah-daerah rawan dengan pendekatan local wisdom bekerja sama dengan para pemuka agama atau pun tokoh adat.
“Dan yang kelima adalah tematik dan ikonik itu khusus di daerah-daerah rawan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan local wisdom. Contohnya di daerah-daerah yang kekuatan religiusnya kuat kita harus menguatkan para ustad, para kiai kemudian yang budaya-budaya kuat. Kita juga bisa menggunakan tokoh-tokoh adat,” sambungnya.
Dan yang terakhir adalah penguatan infrastruktur.
Adapun upaya ini guna menutup pintu akses masuknya narkotika dari berbagai arah baik darat maupun laut.
Discussion about this post