Suara Nusantara
Advertisement
  • Politik
  • Olahraga
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Wisata
    • Indeks
No Result
View All Result
  • Login
Suara Nusantara
  • Politik
  • Olahraga
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Wisata
    • Indeks
No Result
View All Result
  • Login
Suara Nusantara
Home Nasional

Upaya Pemkab Nias Barat Lestarikan Kuliner Tradisional

Suara Nusantara by Suara Nusantara
14 May 2016
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu / Foto: FB/Istimewa

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu / Foto: FB/Istimewa

3
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu / Foto: FB/Istimewa
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu / Foto: FB/Indra Zeind

Nias Barat – SuaraNusantara.com

Selama ini, orang mengenal Nias hanya sebatas pada budaya dan pariwisata pantainya. Tak heran jika kebanyakan orang bila ditanya apa yang mereka ketahui tentang Nias maka akan memberi jawaban sekitar pantai, lompat batu, rumah tradisional atau tari-tarian. Padahal bicara soal budaya dan pariwisata sebuah daerah, tidak akan lepas dari khazanah kuliner yang ada di daerah itu.

Hampir tidak ada orang yang mengidentikkan Nias dengan Gowi Nifufu, Bato Hambae atau Harinake, sementara daerah-daerah lain di nusantara sering dikaitkan dengan masakan tradisionalnya. Sebut saja misalnya Jogjakarta yang sering dibicarakan lewat kelembutan gudegnya, Solo dengan tengklengnya, Surabaya dengan menu rawonnya yang melegenda, atau rica-rica di Manado, papeda di Maluku dan Papua, Soto Betawi di Jakarta, dan sebagainya. Belum terhitung rendang Padang yang dikenal sampai ke mancanegara dan pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia.

BACAJUGA

Akui Kekalahan, Calon Bupati Nias Barat Khenokhi Waruwu Ucapkan Selamat ke Eliyunus Waruwu dan Sozisokhi Hia

Pj Bupati Nias Barat Ucapkan Selamat ke Paslon Eliyunus Waruwu dan Sozisokhi Hia

Hal seperti itu jelas disayangkan, mengingat seperti daerah lainnya di nusantara, Nias sangat kaya akan hidangan tradisional warisan leluhur yang unik, khas, dan terkadang eksotis. Biasanya, menu tradisional Nias terdiri atas ubi atau pisang rebus yang disantap dengan sayur, babi atau ikan. Teknik memasak hidangan Nias memang tidak rumit, kebanyakan hanya menggunakan teknik rebus, goreng dan bakar. Untuk sayuran biasa direbus atau diolah menjadi semacam gulai. Demikian pula dengan babi dan ikan.

Terkait penggunaan minyak untuk menggoreng, pada masa lalu digunakan minyak dari lemak babi atau minyak kelapa yang dibuat sendiri. Tapi sekarang lebih banyak digunakan minyak kelapa sawit produksi pabrikan yang lebih praktis. Sedangkan untuk urusan pengawetan bahan makanan, masyarakat Nias sejatinya tidak mengenal teknik fermentasi. Jadi jangan berharap banyak dapat menemukan sayuran yang diolah seperti kimchi ala Korea atau sayur asin khas Tionghoa di sini. Tapi teknik pengasapan dari semua bagian pohon kelapa yang dibakar (ni’unagö/nihunagö), dan teknik pengasinan (ni’owuru) banyak dilakukan sejak dulu kala, terutama untuk mengawetkan ikan dan daging babi.

Kuliner Nias terbilang “pelit” untuk urusan bumbu. Umumnya hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan sedikit lengkuas. Bahan lainnya paling sebatas cabai dan santan kelapa. Tidak ada bumbu pelengkap seperti terasi, kecap manis atau kecap asin, apalagi tauco.

Uniknya, meski letak Kepulauan Nias berdekatan dengan daerah lain di Provinsi Sumatera Utara, namun andaliman, kecombrang atau bumbu kari, sama sekali tidak digunakan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kuliner tradisional Nias relatif tidak dipengaruhi oleh budaya dari luar. Meski begitu, sebagian besar daerah di Nias masih bergantung pada impor sayuran yang berasal dari Kabupaten Karo dan sekitarnya.

Sayangnya, beberapa jenis hidangan saat ini sudah hampir dilupakan. Bukan hanya masyarakat etnis lain yang merasa asing dengan kuliner Nias, namun generasi muda Nias sendiri, terutama yang tinggal di perkotaan atau bermukim di luar Kepulauan Nias, banyak yang tidak mengenal menu tradisional warisan nenek moyangnya, atau sebatas tahu namanya, tapi belum pernah sekalipun melihat apalagi mencicipinya.

Adalah Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang belakangan ini tergerak untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan hidangan tradisional Nias kepada khalayak luas. Dalam setiap kegiatan, termasuk rapat-rapat dan pertemuan internal dalam lingkup Pemkab Nias Barat, panganan tradisional seperti pisang rebus, godo-godo, talas dan sebagainya wajib dihidangkan.

“Tujuannya untuk melestarikan kuliner sebagai bagian dari budaya warisan leluhur. Selain itu supaya masyarakat mau menggali kembali kearifan lokal yang terkandung dalam menu masakan tradisional kita,” ujar Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, SPd, kepada Suara Nias, di sela-sela sebuah acara, beberapa waktu lalu.

Menurut bupati, ada banyak filosofi yang mengiringi pembuatan suatu jenis masakan. Misalnya ikan yang diawetkan dengan cara diasap, hal itu dilatari kesulitan yang dihadapi masyarakat nelayan di wilayah pesisir ketika tidak bisa melaut pada saat ombak sedang tinggi. Supaya warga memiliki persediaan makanan, maka dibuatlah ikan asap.

Filosofi pun memaknai tata cara makan, bahkan bentuk dari beberapa masakan yang ada. Misalnya, ikan yang disajikan dalam sebuah perjamuan resmi pantang disajikan dalam bentuk utuh, karena dianggap amis saat disantap oleh tamu.

“Saya khawatir budaya kuliner Nias akan punah perlahan-lahan. Apalagi mengingat pada masa lalu orang Nias tidak mengenal tulisan. Cerita dan filosofi kebudayaan hanya disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga banyak yang tidak terdokumentasikan dengan baik,” katanya.

Bupati mencontohkan beberapa pergeseran yang terjadi dalam budaya kuliner Nias. Pada masa lalu, ujarnya, masakan Nias umumnya menggunakan daging babi, rusa dan ikan. Daging sapi dan ayam kurang diminati karena dianggap rumit pemeliharaannya. Pada zaman sekarang, rusa sudah punah di Nias. Maka masyarakat lebih banyak mengkonsumsi daging babi, sapi, ayam dan ikan.

“Karena tidak terdokumentasikan dengan baik, bukan mustahil generasi muda tidak tahu bahwa di masa lalu, nenek moyang mereka gemar mengkonsumsi daging rusa, bahkan bukan hanya daging rusa dari hasil perburuan di hutan, melainkan juga rusa yang diternakkan. Generasi muda juga banyak yang sudah tidak tahu jenis panganan yang terbuat dari pucuk daun talas, karena saat ini sudah cukup sulit menemukannya. Itu baru contoh kecil saja,” katanya.

Bupati Faduhusi Daely yakin bila kita mau melestarikan dan mempromosikan menu-menu tradisional Nias, bukan mustahil dapat menunjang kebangkitan sektor pariwisata yang pada akhirnya bisa menambah Pemasukan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat setempat di masa mendatang.

“Saya berharap masyarakat mau mengoptimalkan pemanfaatan budaya kuliner kita. Bayangkan bila kita mampu membuat kreasi makanan tradisional yang dikemas dan dijadikan sebagai oleh-oleh yang dapat dibeli oleh para wisatawan yang berkunjung kemari? Apalagi bila makanan kemasan tersebut dapat kita ekspor ke daerah lain. Tentu hal itu bisa menambah kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Bupati juga mengimbau para pengusaha kuliner untuk membuka rumah makan yang khusus menjual makanan khas Nias. Dengan demikian, bila wisatawan ingin mencicipi kelezatan makanan khas Nias yang baru diolah dari dapur, mereka dengan mudah dapat menemukannya.

Memang sangat disayangkan bila warisan budaya berupa kuliner itu harus hilang digerus zaman. Untuk itu, langkah Pemkab Nias Barat yang ingin melestarikan kekayaan kuliner patut diapresiasi dan ditiru oleh daerah-daerah lainnya di Kepulauan Nias. Sebab, jika orang Nias saja sudah tidak mengenal masakannya, bagaimana dengan orang  luar ? (Eksaudin Zebua)

Tags: Faduhusi DaelyKhenoki WaruwuNias Barat
ADVERTISEMENT

BERITA Lainnya

Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi, ijazah lulusan UGM miliknya diragukan keasliannya (instagram @calegmuda.id)
Nasional

Soal Jokowi Lapor ke Polisi Tudingan Ijazah Palsu, Pengamat: Jadi Pejabat Publik Harusnya Berjiwa Besar Jangan Merasa Raja Bersikap Feodal

by Feri Spt
11 May 2025

Suaranusantara.com- Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi...

Meme Jokowi-Prabowo berciuman viral di medsos karya mahasiswi ITB SSS (instagram @updatenusantara)
Nasional

Soal Meme Jokowi-Prabowo Berciuman Karya Mahasiswi ITB, PDI Perjuangan: Ini Pertanda Suara Mahasiswa Harus Didengar

by Feri Spt
11 May 2025

Suaranusantara.com- Viralnya meme Presiden ke 7 RI Joko Widodo...

Habiburokhman jadi penjamin mahasiswi ITB pembuat meme Jokowi-Prabowo berciuman (instagram @habiburokhmanjkttimur)

Habiburokhman Berani Jadi Penjamin, Minta Mahasiswi ITB Pembuat Meme Jokowi-Prabowo Berciuman untuk Dibebaskan

11 May 2025
Meme Jokowi-Prabowo berciuman viral di medsos karya mahasiswi ITB SSS (instagram @updatenusantara)

Berbagai Respon Soal Meme Jokowi-Prabowo Berujung Mahasiswi ITB Sang Pembuat Karya Ditangkap Polisi, Salah Satunya Istana

11 May 2025
Andreas Hugo Pareira Wakil Ketua Komisi XIII (Dok DPR RI)

Kasus Eksploitasi di Sirkus OCI, Andreas Pareira Soroti Kelemahan Perlindungan HAM

11 May 2025
Rangkaian acara Waisak 2025 di Candi Borobudur (instagram @hettydaily)

Dari Magelang ke Tanjung Pinang, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Libur Waisak

11 May 2025

POPULER MINGGU INI

Atletico Madrid vs Real Sociedad

Preview Atletico Madrid vs Real Sociedad: Los Rojiblancos Bidik Kemenangan Kandang Ketiga Beruntun!

4 days ago
Fiorentina vs Real Betis

Preview Fiorentina vs Real Betis: Misi Balas Dendam dan Tiket ke Final!

6 days ago
Celta Vigo vs Sevilla

Preview Celta Vigo vs Sevilla di La Liga: Bertekad Bangkit Demi Jaga Kans Eropa!

4 days ago
Fulham vs Everton

Preview Fulham vs Everton: Misi Hidupkan Asa Eropa di Craven Cottage!

4 days ago
Al-Raed vs Al-Hilal

Preview Al-Raed vs Al-Hilal: Ujian Berat Sang Juru Kunci, Kebangkitan The Blue Waves?

6 days ago

TOPIK: PEMILU 2024

PDIP Menang Pemilu Tiga Kali Beruntun, Tapi Citra Publik Menurun?

Rekomendasi Rakernas V PDI Perjuangan: Penyalahgunaan Kekuasaan Jadi Biang Kerok Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Ketua KPU RI di Laporkan ke DKPP; Lakukan Pelanggaran Kode Etik dengan Cara Merayu sampai Buat Asusila

Djarot Sebut PDIP Akan Layangkan Gugatan Pemilu 2024 ke PTUN

450 ASN di Laporkan ke Bawaslu Atas Dugaan Pelanggaran Netralitas Pemilu 2024

PILIHAN EDITOR

Kurangnya Komunikasi, Marinus Gea Minta Kementerian HAM Lebih Dekat ke Rakyat

Tips Bikin Foto Kreatif ala Gen Z: Biar Feed Makin Estetik dan Anti Biasa Aja!

Diwawancara 6 Pemimpin Redaksi, PSI: Anggapan Prabowo Anti Kritik Terbantahkan

Film Pinjam 100 The Movie Tayang 10 April 2025, Shannon: Kalian Semua Harus Nonton Terutama Anak Rantau

Marinus Gea Minta Pendalaman Kekurangan Gaji Anggota dan Staf DPD RI: Seharusnya Sudah Dianggarkan Tahun 2024

BERITA TERKINI

Real Sociedad vs Celta Vigo
Olahraga

Preview Real Sociedad vs Celta Vigo: Adu Nasib di Anoeta, Siapa Bertahan?

by snc 14
12 May 2025

Suaranusantara.com - Real Sociedad akan menjamu Celta Vigo pada laga lanjutan La Liga, di Stadion Anoeta pada...

Real Valladolid vs Girona

Preview Real Valladolid vs Girona: Berburu Poin Penyelamat di Kandang Juru Kunci!

12 May 2025
Tips Agar Tanaman Cabai Sehat di Musim Hujan

Tips Agar Tanaman Cabai Sehat di Musim Hujan

12 May 2025
Tips Tetap Bugar Saat Menunaikan Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas

Tips Tetap Bugar Saat Menunaikan Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas

12 May 2025
Merayakan Hari Raya Waisak dengan Sederhana di Rumah

Merayakan Hari Raya Waisak dengan Sederhana di Rumah

12 May 2025
Load More

Subscribe to our newsletter

Footer-Suara-Nusantara-Logo

SuaraNusantara.com menerapkan jurnalisme sesuai kaidah jurnalistik dan asas kemanusiaan agar berita disajikan tidak saja objektif dan bermakna, melainkan juga mampu membangkitkan optimisme dan perilaku positif para pembaca.

  • Disclaimer
  • Karier
  • Kode Etik
  • Info Iklan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • UU Pers

PLATFORM LAINNYA

  • marinus gea
  • storia studio
  • marinus-gea-logo
  • morege

IKUTI KAMI

© 2022 Suara Nusantara. All rights reserved.

 

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Login
  • Politik
  • Olahraga
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Wisata
    • Indeks

SuaraNusantara.com menerapkan jurnalisme sesuai kaidah jurnalistik dan asas kemanusiaan agar berita disajikan tidak saja objektif dan bermakna, melainkan juga mampu membangkitkan optimisme dan perilaku positif para pembaca.

©2025 SuaraNusantara.com