Jakarta – SuaraNusantara.com
Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI), Kamis (23/6/2016) kemarin menggelar pertemuan di Kantor Menteri Hukum dan HAM RI. Dalam pertemuan tersebut, antara lain didengarkan penjelasan Sekjend HIMNI Otoli Zebua bahwa AD-ART yang digunakan HIMNI saat ini masih AD-ART hasil Munas III di Gunungsitoli.
“Tim Perumus belum dapat menyelesaikan Perumusan AD-ART hasil Munas IV di Jakarta sampai batas waktu pelantikan BPL sebagaimana amanat Munas IV, maka MPO merekomendasikan kepada DPP agar AD-ART hasil Munas IV di Jakarta disahkan pada kesempatan pertama Munas V,” katanya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam itu, Menkumham Yasonna H Laoly yang juga tercatat sebagai anggota MPO HIMNI, turut menyampaikan beberapa pengarahan, antara lain agar diprakarsai sebuah pertemuan antara MPO, Dewan Pakar dan DPP HIMNI untuk mendiskusikan apa saja yang diperlukan oleh DPP, dan bila perlu mengundang Suahasil Nazara sebagai salah satu putra Nias terbaik sekaligus kader pemimpin di masa depan.
Menkumham juga mengingatkan setiap kader HIMNI untuk terus menjaga persatuan Ononiha, terutama para pemudanya, di manapun berada. “Kita bersatu, kita kuat,” tegasnya.
Sementara Ketua MPO Mayjen (Purn) Christian Zebua, mengingatkan 3 peran HIMNI di tengah masyarakat, yaitu sebagai wadah pemersatu orang Nias, pemberi dukungan moril yang berkualitas kepada para Kepala Daerah demi pembangunan Nias, dan menjadi tempat penggodokan kader pemimpin/tokoh Nias masa depan. “Selain itu, seluruh kader HIMNI jangan alergi terhadap kritik,” katanya.
Beberapa pengurus HIMNI lainnya yang terlihat hadir dalam pertemuan itu, di antaranya Agustus Gea (Sekretaris MPO), Aroziduhu Zega, Faigiziduhu Ndruru, Benny Advis Daeli , Fatmawati Manao, dan Mario Hulu. (Red)