
Nias Selatan-SuaraNusantara
Kawasan Jalan Diponegoro, Telukdalam, Nias Selatan, sudah beberapa tahun terakhir menjadi langganan banjir setiap kali diguyur hujan deras. Diduga buruknya sistem drainase menjadi sebab utamanya.
“Di sini setiap ada hujan deras langsung kebanjiran, tapi untungnya gak pernah lama (banjirnya),” tutur seorang warga yang rumahnya berada di wilayah tersebut.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Tata Kota Nias Selatan Kristovorus Dakhi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (04/08/2016), mengakui banjir yang kerap melanda Jalan Diponegoro terjadi karena ukuran parit terlalu kecil sehingga tidak dapat menampung air.
“Sebenarnya itu pekerjaannya Dinas PU, camat dan lurah, tetapi masyarakat mengira bahwa hal itu adalah pekerjaan dari Dinas Kebersihan dan Tata Kota,” ujarnya.
Kristovorus menjelaskan, menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan dan Tata Kota bila banjir disebabkan oleh timbunan sampah yang menyumbat drainase. “Kita tahu sendiri bahwa terjadinya luapan air di situ karena mengecilnya parit, bukan semata-mata karena sampah,” katanya.
Namun dia mengakui terjadinya penyempitan parit juga disebabkan karena banyak bangunan warga didirikan di pinggiran hingga mengakibatkan mulut parit semakin mengecil. (Wilson Loi)