SuaraNusantara.com – Stroke mata atau infark retina terjadi ketika pasokan darah ke retina terputus, sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf di retina.
Retina adalah lapisan jaringan yang terletak di bagian belakang mata dan bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal visual ke otak.
Stroke mata dapat terjadi ketika pembuluh darah di retina terblokir atau pecah, yang dapat menyebabkan kebutaan sementara atau permanen.
Gejala stroke mata meliputi penglihatan kabur atau buram pada satu atau kedua mata, hilangnya penglihatan pada satu atau kedua mata, penglihatan ganda, mata menjadi tidak responsif terhadap cahaya, nyeri kepala yang parah, dan sensasi berdenyut atau berkedut di sekitar mata.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke mata meliputi usia lanjut, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, merokok, dan kadar kolesterol yang tinggi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Perawatan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan permanen pada mata dan memperbaiki kemampuan penglihatan Anda.
Gejala-gejala stroke mata dapat meliputi:
- Penglihatan kabur atau buram pada satu atau kedua mata
- Hilangnya penglihatan pada satu atau kedua mata
- Penglihatan ganda
- Mata menjadi tidak responsif terhadap cahaya
- Nyeri kepala yang parah
- Sensasi berdenyut atau berkedut di sekitar mata
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke mata meliputi usia lanjut, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, merokok, dan kadar kolesterol yang tinggi. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Perawatan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan permanen pada mata dan memperbaiki kemampuan penglihatan Anda.
Discussion about this post