SuaraNusantara.com – Jasa penukaran uang biasanya marak muncul di pinggir jalan menjelang hari raya Idul Fitri. Jasa penukaran ini pun menjadi alternatif warga yang ingin menukarkan uang pecahan kecil ketimbang menukar di perbankan.
Terkait ini, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan imbauan supaya masyarakat menghindari menukarkan uangnya lewat jasa penukaran tersebut dan memilih menukar di bank-bank resmi.
“Kita harapkan masyarakat tetap meluangkan waktu untuk menukarkan uang lewat bank atau ke Bank Indonesia,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat dalam program G-Talks di Channel Youtube MrG TV, dilihat Selasa (11/4/2023).
Tentu kata Imaduddin bukan tanpa alasan mengapa masyarakat lebih didorong menukarkan uangnya lewat perbankan dan tidak menukar di jasa penukaran uang pinggir jalan. Selain untuk memastikan jumlah uang yang diterima sesuai, menukar uang di bank lebih terjamin dari segi keamanan dan pelayanan.
“Untuk memastikan uang yang diterima memang layak edar dan tidak palsu, karena berisiko betul. Mungkin jumlahnya tidak tepat karena tidak mungkin dihitung saat itu, kemungkinan uang palsu juga tidak ada yang jamin dan rawan kejahatan karena di pinggir jalan,” papar Imaduddin.
Kata Imaduddin, BI berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten dan kota agar hal tersebut bisa ditertibkan. Namun diakui dia, jasa penukaran uang pinggir jalan muncul dikarenakan memang ada permintaan masyarakat.
“Kadang-kadang supply-demand bertemu tuh, masyarakat nya malas karena mesti antre ke bank ya sudah sambil lewat meskipun mungkin mahal sedikit (karena) ada potongan. Makanya kami imbau lebih baik dan lebih aman datang ke bank,” harapnya.(Def)
Discussion about this post