Suaranusantara.com – Liburan memang menjadi momen yang digemari dan dinikmati oleh banyak orang. Biasanya, orang-orang akan menikmati masa liburannya bersama keluarga, teman, atau pasangan mereka.
Ketika liburan telah selesai, kebanyakan orang akan merasa bersedih. Pasalnya, mereka akan kembali menjalani rutinitas harian yang cenderung monoton dan menjenuhkan.
Perasaan sedih yang muncul tersebut merupakan salah satu tanda terkena Post-holiday Blues. Biasanya, orang yang mengalami Post-holiday Blues akan merasakan stres, cemas, depresi, hingga penurunan suasana hati ketika hari liburannya berakhir.
Jika telah mengalaminya, maka kondisi tersebut akan menurunkan energi dan konsentrasi saat bekerja keesokan harinya. Bahkan, dalam kasus Post-holiday Blues yang terbilang akut, penderita dapat mengalami insomnia sampai frustasi.
Dikutip dari dari Health, Senin (1/5/2023), psikolog dan asisten profesor klinis Kedokteran Keluarga dan Komunitas di Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio, Nicole Hollingshead mengungkapkan bahwa Post-holiday Blues timbul saat seseorang mengalami rasa sepi dan kosong setelah liburan.
“Liburan identik dengan momen menyenangkan, bersantai, dan tertawa. Setelah liburan berakhir, sebagian orang merasa tersesat dan kosong untuk menjalani aktivitas berat sehingga sulit termotivasi dan fokus,” terang Nicole .
Nah, saat merasa kosong, lanjut Nicole, kenangan terhadap hal buruk mulai bermunculan yang kemudian menjadi gangguan mental dengan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi dan perilaku.
“Kondisi ini memicu munculnya rasa sedih serta depresi hingga berakhir dengan yang disebut sebagai Post-holiday Blues dan dapat menjadi berbahaya apabila tak ada penanganan. Ganggguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi maupun perilaku.”lanjut Nicole.
Nicole mengungkapkan ada beberapa cara yang dapat meminimalisir stres akibat Post-holiday Blues. Salah satunya dengan mengatur waktu tidur.
“Memiliki waktu tidur yang cukup setiap hari sekitar 7 sampai 8 jam tidak hanya untuk menjaga kesehatan fisik, namun juga dapat menghindari risiko penyakit mental,”ungkap Nicole
Selain tidur yang cukup, lanjut Nicole, tekanan mental seperti Post-holiday Blues juga dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Setelah liburan selesai, cobalah untuk makan makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, susu, dan sejenisnya. Mengkonsumsi makanan sehat berpengaruh pada hormon serotonin yang berperan penting memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik.” jelas Nicole.(ADT)
Discussion about this post