Gunungsitoli – SuaraNusantara
Situasi Kampus STIE Pembangunan Nasional, Kota Gunungsitoli, Selasa (22/11/2016) kemarin, sempat mengalami ketegangan, menyusul penanaman pohon pisang dan penyegelan pintu masuk yang dilakukan sekelompok warga diarea kampus tersebut.
Akibat peristiwa ini, aktifitas perkuliahan pun terganggu. Sempat terjadi adu mulut antara security kampus dengan warga sebelum penyegelan terjadi. Namun karena kalah jumlah, security terpaksa membiarkan aksi warga berlanjut.
Peristiwa penyegelan seperti ini sudah beberapa kali terjadi di Kampus STIE Pembangunan Nasional. Pada bulan Mei silam, warga juga melakukan penyegelan sekitar 1 minggu lamanya, dengan cara meletakkan sejumlah batang pohon pisang, karet, dan kelapa di halaman kampus. Ketika itu, Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu berjanji akan menuntaskan masalah tersebut bersama pihak yayasan. “Kita janji semua masalah ini akan selesai sesegera mungkin,” ujarnya.
Persengketaan antara masyarakat dengan pihak Yapertis Nias selaku pengelola STIE Pembangunan Nasional bermula dari persoalan sengketa lahan yang dijadikan sebagai lokasi berdirinya kampus. Persoalan yang sudah berlangsung sejak lama ini tidak kunjung selesai hingga merugikan mahasiswa. Pihak mahasiswa telah berupaya melakukan audiensi terhadap Yayasan Perguruan Tinggi Swasta Nias (Yapertis Nias) selaku pengelola STIE Pembangunan Nasional, namun pihak yayasan seakan tutup mata melihat kondisi yang terjadi. Bahkan pemerintah daerah dan DPRD terkesan kurang serius membantu menyelesaikan permasalahan ini. (Fajar)