Suaranusantara.com- Tadi malam, Minggu 27 Oktober 2024 calon gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menyampaikan gagasannya melalui debat Pilgub yang digelar langsung di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Pusat.
Dalam menyampaikan gagasannya Ridwan Kamil membuat Kepulauan Seribu seperti Disneyland.
Ridwan Kamil menjanjikan Kepulauan Seribu seperti Disneyland lantaran ingin kawasan itu menjadi zona ekonomi dengan menjadikan sebagai tempat destinasi wisata kelas global.
“Jakarta ini sangat konkret karena kunjungan wisata di Kepulauan Seribu sangat sedikit. Kami mengusulkan ada kawasan special economic zone,” kata Ridwan Kamil pada Minggu 27 Oktober 2024
Demi mewujudkan impian tersebut, RK mengaku telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Saya sudah bertemu dengan beberapa pihaknya yang menyatakan sangat visible sehingga devisa bisa datang atau istilah INDEF disebut dengan taman tertutup masker. Jadi berbayar agar devisa masuk ya kelasnya enggak bisa kelas Ancol lagi,” jelasnya.
Pramono Anung cagub DKI Jakarta nomor urut 3 pun langsung menanggapi hal tersebut.
Pramono menanggapi dengan menyinggung soal pembangunan Disneyland di Cikarang, kala itu Ridwan Kamil tengah mencalonkan sebagai cagub Jawa Barat.
“Dulu pada tahun 2018 Kang Emil (Ridwan Kamil) pernah menyampaikan akan membangun ‘Disneyland’ di Cikarang,” ujar mas Pram sapaan Pramono Anung pada Minggu 27 Oktober 2024.
Lalu Pramono pun mempertanyakan kepastian pembangunan Disneyland antara Cikarang atau Kepulauan Seribu.
“Sekarang Kang Emil ketika menjadi calon gubernur di Jakarta menyampaikan akan membangun ‘Disneyland’ di Pulau Seribu. Sebetulnya akan dibangun di Cikarang atau di Pulau Seribu?” tanya Pramono.
Pramono berujar demikian sebab diketahui pembangunan Disneyland Cikarang hingga kini belum juga terealisasi.
Pramono mengatakan tanpa membangun tempat wisata baru, Jakarta sudah sangat menarik bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Destinasi wisata seperti Ancol, Taman Margasatwa Ragunan dan Monumen Nasional (Monas) tetap bisa menjadi daya tarik.
“Saya percaya yang ada, baik itu Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, Monas dan museum-museum yang ada, sebenarnya bisa tetap menjadi ikon untuk masyarakat dari manapun, baik dalam dan luar negeri,” ujar Pramono.
Discussion about this post