Suaranusantara.com- Kasus penembakan terhadap siswa SMK Semarang berinisial GRO yang dilakukan oleh anggota Kepolisian masib terus dalam penyelidikan.
Adapun kasus penembakan terhadap siswa SMK Semarang terjadi pada Minggu dini hari 24 November 2024 lalu yang dilakukan oleh seorang anggota Kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Akibat tembakan tersebut, siswa SMK Semarang berinisial GRO itu pun tewas usai mendapat perawatan intensif di IGD Rumah Sakit dr Kariadi, Semarang.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar sebelumnya mengatakan tembakan itu dilepas sebagai upaya melerai tawuran yang terjadi antar kelompok pada Minggu dini hari.
Sayangnya tembakan itu mengenai salah satu siswa yang merupakan GRO siswa berprestasi yang juga aktif di kegiatan Paskibra.
Namun, sepertinya apa yang diutarakan oleh Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar itu tidak benar, sebab beredar rekaman CCTV yang di mana memperlihatkan detik-detik kejadian.
Dan dari rekaman CCTV itu terlihat tak ada tawuran antar kelompok seperti yang diutarakan Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar.
Adapun dari rekaman CCTV itu terlihat pada Minggu dini hari 24 November 2024 pukul 00.19 WIB, RZ yang merupakan anggota Kepolisian yang menembak siswa SMK Semarang itu memakai helm gelap.
Mulanya RZ berdiri di tepi jalan kemudian menaiki motor dan menaruh motornya di tengah jalan.
Kemudian RZ turun dan langsung menembakkan pistol ke tiga sepeda motor yang melintas dengan kecepatan tinggi.
RZ sempat terjatuh ia kemudian mencoba mengejar dengan mencoba menaiki motor.
Selain melihat adanya rekaman CCTV yang tidak memperlihatkan tidak adanya tawuran, Kombes Pol Aris Supriyono selaku Kepala Bidang Propam Polda Jateng menyebutkan bahwa insiden penembakan terhadap siswa SMK Semarang hingga tewas tidak terkait dengan tawuran pelajar.
“Kami ingin menegaskan bahwa insiden ini adalah masalah individu dan bukan bagian dari fenomena tawuran pelajar yang sering terjadi,” kata Aris dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pada Selasa 3 Desember 2024.
Adapun rekaman CCTV itu diputar saat rapat antara Komisi III DPR RI dengan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar beserta jajarannya.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPR RI Habiburohkman.
Diketahui Komisi III DPR RI memanggil Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar guna meminta penjelasan dari pihaknya atas kejadian yang dilakukan oleh anggotanya hingga menewaskan siswa SMK Semarang.
Komisi III DPR RI meminta pihak polisi mengusut secara tuntas kasus ini secara profesional, transparan, akuntabel.
“DPR RI meminta Kabid Propam Polda Jateng, Ditreskrimum Polda Jateng, dan Kapolrestabes Semarang untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap saudara almarhum Gamma Rizkynata Oktaviandi secara profesional, transparan, dan akuntabel. Serta mengungkap seluruh pelaku yang terlibat,” ungkap Habiburokhman dalam rapat pada Selasa 3 Desember 2024.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyidik yang nantinya akan menilai serta menyampaikan hasil pemeriksaan.
“Penilaian video itu nanti penyidik yang menilai apakah itu ada perlawanan atau tidak. Mari kita ikuti bersama dan tentunya dalam proses penyidikan kan tidak semua proses itu kita sampaikan dengan vulgar kepada publik,” kata Artanto dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pada Rabu 3 Desember 2024.
Artanto mengatakan bahwa nanti agar digelar sidang terbuka dan bisa disaksikan oleh publik sehingga bisa mendengar langsung kejelasannya pihaknya.
“Silakan ikuti sidangnya, sidangnya kan terbuka, nanti kan akan ada kejelasan, ada hakim, saksi, dan terdakwa yang hadir. Tentunya akan transparan sekali. Oleh karena mari kita semua mengawal dan mengawasi. Ada Kompolnas, KPAI, Komnas HAM, dari internal Irwasum dan Propam juga mengawasi, ” tuturnya.
Discussion about this post