Suaranusantara.com- Aipda Robig merupakan anggota kepolisiam dari Satuan Reserse Narkoba Poltabes Semarang yang menjadi pelaku penembakan terhadap siswa SMK Semarang.
Adapun Aipda Robig melepaskan empat tembakan yang di mana tiga tembakan mengenai siswa SMK Semarang.
Atas tembakan yang dilepaskan Aipda Robig, satu siswa SMK Semarang bernama Gamma Rizynata Okaviandi (GRO) harus meregang nyawa usai mendapat perawatan intesif di rumah sakit dr Kariadi karena alami luka tembak di bagian pinggul.
Sementara dua siswa SMK Semarang mengalami luka tembak di tangan dan selamat. Namun keduanya dalam kondisi trauma atas penembakan yang terjadi Minggu dini hari 24 November 2024 pukul 00.22 WIB.
Atas perbuatanya, Aipda Robig kini telah mendekam di balik jeruji besi alias ditahan.
Robig saat ini statusnya masih diperiksa dan akan dilakukan sidang etik. Serta selanjutnya akan dijadikan tersangka dalam kasus penembakan terhadap siswa SMK Semarang.
Hal ini dikatakan langsung oleh Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Tengah AKBP Helmy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 3 Desember 2024.
“Setelah olah TKP dan mendapat keterangan ahli, dari Ditreskrimum Polda Jateng akan melakukan penetapan terhadap tersangka. Di mana saat ini tersangka sudah dilakukan patsus (penempatan khusus) oleh Bid Propam Polda Jawa Tengah,” ujar Helmy.
Ia menyampaikan, pihaknya sudah melakukan ekshumasi pada jenazah Gamma.
Berdasarkan pemeriksaan itu ditemukan proyektil di bagian perut korban.
“Pada saat ekshumasi ditemukan proyektil bersarang di bawah usus. Kemudian proyektil itu kita kirim ke Labfor beserta BB (barang bukti) senpi yang sudah diamankan oleh Bid Propam Polda Jateng,” sebut dia.
Dan pada kemarin Selasa, pihaknya telah mendapat keterangan dari dokter forensik dan pihak labfor terkait senpi dan proyektil. Lalu Selasa malam akan dilakukan olah TKP
“Kemudian, hari ini kami akan mendapatkan keterangan dari dokter forensik dan dari pihak Labfor mengenai senpi dan proyektil yang kemarin sudah kita kirim. Setelah itu, nanti malam direncanakan akan dilakukan olah TKP untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi,” paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga turut memeriksa sebelas orang sebagai saksi untuk mengusut kasus penembakan siswa SMK Semarang.
Dan berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan oleh penyidik disimpulkan bahwa Gamma memang meninggal karena ditembak pada Minggu dini hari.
“Kemudian proses ekshumasi sudah kita lakukan pada hari Jumat minggu lalu dengan membuktikan bahwa korban Gamma meninggal karena adanya proses penembakan,” imbuh dia.
Discussion about this post