Suaranusantara.com- Wacana Presiden Prabowo Subianto yang mengatakan agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) dipilih oleh dewan perwakilan rakyat deaerah (DPRD) tuai kritik termasuk poltisi PDIP Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu mengatakan jika alasan lain Pilkada mahal karena money politik, anggota DPR RI ini tegas sampaikan agar mengevaluasi penyelenggara pemilu.
Adian tak menapik jika money politik bisa saja bersumber dari penyelenggara yang tidak tegas dalam menyelenggarakan pemilu.
“Kalau kemudian persoalan uang itu menjadi bengkak karena adanya money politik, nah yang yang harus dievaluasi bukan sistem pemilunya langsung tidak langsung yang harus dievaluasi kpu-nya bawaslunya gitu loh” kata Adian Napitupulu dalam acara Politcal Show yang ditayangkan CNN Indonesia pada 17 Desember 2024.
“Jangan dong kegagalan kita mentertibkan mendisiplinkan KPU dan Bawaslu lalu kita rubah sistemnya udah dipili DPRD aja padahal money politik itu terjadi karena apa karena bawaslunya misalnya tidak tegas KPU membiarkan KPPSnya main mata dan sebagainya begitu” tambhanya
Tidak hanya itu, Adian juga tak kaget jika biaya pemilu mencapai triliunan. Bagi Adian, hal itu wajar sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara besar.
“Pertama kalau alasannya kemudian biaya mahal, biaya yang mana, biaya pelaksanaan 37,5 triliun kalau biaya mahal itu karena memang kita gede banget negaranya rakyatnya banyak sekali, kalau kita bagi bagi dengan jumlah DPT maka biaya per orang itu cuman 184 ribu, jadi dengan 184 ribu itu rakyat kita berikan hak untuk menentukan siapa pemimpin di daerahnya, siapa yang nanti akan menentukan tambang di daerahnya jadi apa pohonnya jadi apa kebun jadi apa dan sebagainya” ucapnya
Discussion about this post